Page 246 - BUKU SEABAD RAKYAT INDONESIA BERPARLEMEN
P. 246

DINAMIKA DAN PERANAN DPR-RI DALAM MEMPERBAIKI
                                                                                  KEHIDUPAN BERNEGARA PADA ERA REFORMASI (1998-2018)






































                  antitesis dari masa yang menjadikan politik sebagai panglima, dan me-
                  nyebabkan segi-segi kenegaraan seperti ekonomi menjadi kurang di-
                  perhatikan.                                                                Aksi stop kuliah di Universitas
                                                                                              Indonesia guna memprotes
                                                                                                  kebijakan Orde Baru.
                  Namun, lama-kelamaan konsep stabilitas nasional yang didengungkan
                  Orde Baru beranjak jauh dari artian yang menghendaki agar Indonesia        (Sumber : Suara Mahasiswa UI)
                  menjadi negara demokratis yang maju, makmur, dan sejahtera. Secara
                  berangsur-angsur,  kata-kata  tersebut  mengalami  degradasi  menjadi
                  sebuah logika antikritik.


                  Hal itu, ditambah krisis ekonomi yang melanda Indonesia, kemudian
                  melahirkan  gerakan  demonstrasi  mahasiswa  secara  besar-besaran.
                  Gerakan yang secara konsisten dilakukan mahasiswa tersebut mem-
                  buahkan  hasil  ketika  mereka  menekan  pimpinan  DPR/MPR  untuk
                  mengambil sikap melakukan perombakan pimpinan nasional.

                  Para pimpinan DPR/MPR yang ada pada saat itu akhirnya mengam-
                  bil  keputusan  untuk  meminta  Presiden  Soeharto  mundur.  Hal  ini  di-
                  sampaikan oleh ketua DPR/MPR kala itu, yaitu Harmoko, didampingi
                  pimpinan lainnya, yakni Ismail Hasan Metareum, Abdul Gafur, Fatimah
                  Achmad, dan Syarwan Hamid, pada 18 Mei 1998.


                  Merasa  berada  di  ujung  kekuasaannya,  Soeharto  kemudian
                  mengumumkan  pengunduran  diri  pada  21  Mei  1998.  Bacharuddin





                    dpr.go.id                                                                              239
   241   242   243   244   245   246   247   248   249   250   251