Page 54 - BUKU SEABAD RAKYAT INDONESIA BERPARLEMEN
P. 54

DARI VOLKSRAAD
                                                                                      KE KOMITE NASIONAL INDONESIA PUSAT (1917-1949)





                  negeri yang meliputi Chuo Sangi-In atau Dewan Pertimbangan Pusat,
                  dan Shu Sangi-kai atau Dewan Pertimbangan Daerah—di 17 kareside-
                  nan, Kota Praja Istimewa Jakarta, serta di Daerah Istimewa Yogyakarta
                  dan Surakarta, serta jabatan tinggi lainnya yang diperuntukkan bagi
                  orang-orang Indonesia. Chuo Sangi-In hanya mempunyai fungsi seba-
                  gai penasihat.


                  Hal tersebut sebenarnya serupa dengan Volksraad atau Dewan Rakyat
                  yang sebelumnya dibentuk oleh Pemerintah Kolonial Hindia-Belanda.
                  Kekuasaan Dewan Rakyat dapat dikatakan ha-
                  nya sebatas memberi nasihat, bukan merupa-
                  kan badan legislatif yang berlaku secara utuh.


                  Pada waktu itu, situasi perang tidak memung-           Pemerintah militer
                  kinkan  Jepang  untuk  memikirkan  dan  mem-           Jepang di Jawa
                  bentuk sistem perwakilan rakyat. Jepang hanya
                  mendirikan Chuo Sangi-In sebagai dewan yang            juga mengeluarkan
                  hanya  bertugas  untuk  memberikan  jawaban            serangkaian
                  atas  pertanyaan-pertanyaan  yang  diajukan
                  oleh  pemerintah  pendudukan  militer  Jepang,         peraturan di masa
                  serta mengajukan usul yang tidak ada akibat-           awal kekuasaannya,
                  nya  bila  tidak  dilaksanakan  oleh  pemerintah
                  pendudukan Jepang.                                     khususnya mengenai
                                                                         pembentukan Chuo
                  Para tokoh politik Indonesia diberi tempat atau
                  lembaga  untuk  menyampaikan  aspirasi,  lem-          Sangi-In.
                  baga  bersuara  untuk  menyuarakan  aspirasi-
                  nya yang serupa dengan Volksraad di zaman
                  Belanda, tetapi fungsinya hanya sebagai pena-
                  sihat yang harus sejalan dengan strategi politik
                  Jepang. Pemerintah militer Jepang di Jawa juga mengeluarkan se -
                  rangkaian peraturan di masa awal kekuasaannya, khususnya menge-
                  nai pembentukan Chuo Sangi-In.

                  Berdasarkan Osamu Seirei No. 36 Tahun 1943, soal-soal yang boleh
                  dirundingkan oleh Chuo Sangi-In adalah harus yang menyangkut to-
                  pik-topik sebagai berikut: pengembangan Pemerintah Militer, mening-
                  katkan derajat rakyat, pendidikan, dan penerangan, soal-soal industri
                  dan ekonomi, kemakmuran dan bantuan sosial, serta kesehatan.


                  Bila  dilihat  sepintas,  hal-hal  yang  boleh  dirundingkan  oleh  Chuo
                  Sangi-In tampaknya memang mencakup semua bidang. Akan tetapi,





                    dpr.go.id                                                                               47
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59