Page 59 - BUKU SEABAD RAKYAT INDONESIA BERPARLEMEN
P. 59

SEABAD RAKYAT INDONESIA
           BERPARLEMEN





                                      Perdana Menteri Jepang pada saat itu telah memberikan janji kemer-
                                      dekaan bagi Indonesia.

                                      Tindak lanjut dari “Janji Koiso” adalah adanya perluasan partisipasi
                                      politik serta diperkenankannya orang Indonesia untuk mengadakan
                                      penyelidikan  tentang  masalah  yang  berhubungan  dengan  kemer-
                                                           dekaan  tersebut.  Selain  itu,  pada  8  Septem-
                                                           ber  1944,  sehari  sebelum  diumumkannya
                                                           “janji  kemerdekaan”  Koiso,  telah  dikeluarkan
                                                           Maklumat  Shikikan  Nomor  6  tentang  diper-
           Janji Koiso ini dapat                           kenankannya  pengibaran  bendera  Indonesia
           dikatakan masih                                 “Sang  Merah  Putih”,  serta  diizinkannya  ma-
                                                           syarakat untuk menyanyikan lagu kebangsaan
           bersifat abu-abu                                “Indonesia Raya”.

           karena tidak benar-                             Janji  Koiso  ini  dapat  dikatakan  masih  bersifat

           benar dibicarakan                               abu-abu karena tidak benar-benar dibicarakan

           secara serius.                                  secara serius. Misalnya, ditetapkan batas waktu
                                                           yang tepat dari kemerdekaan itu, seperti yang
           Misalnya, ditetapkan                            juga  dilakukan  pemerintah  Jepang  terhadap

           batas waktu yang tepat                          Burma dan Filipina. Begitupun, pengaruh Janji
                                                           Koiso bagi bangsa Indonesia kemudian ditulis
           dari kemerdekaan                                secara besar-besaran dalam sejumlah surat ka-

           itu, seperti yang juga                          bar setempat, sehingga muncul perasaan antu-

           dilakukan pemerintah                            sias, gembira, dan berterima kasih di kalangan
                                                           masyarakat,  serta  muncul  perayaan-perayaan
           Jepang terhadap                                 sesudahnya.

           Burma dan Filipina.                             Keangkuhan  pemerintah  pendudukan  militer

                                                           Jepang tidak kunjung menurun, demikian pula
                                                           dengan kekuasaannya. Sementara itu, keadaan
                                                           ekonomi semakin hari semakin buruk. Hal itu
                                                           turut menciptakan keresahan di antara rakyat,
                                      yang akhirnya meledak dalam pemberontakan suatu detasemen Peta
                                      melawan perwira-perwira Jepang di Blitar pada pertengahan Februari
                                      1945.


                                      Pemberontakan  itu  gagal,  tetapi  telah  memberikan  kejutan  yang
                                      amat sangat dan merupakan tantangan yang paling berbahaya ter-
                                      hadap Pemerintah Pendudukan Militer Jepang di Jawa. Sekiranya hal
                                      ini terjadi pada masa yang lebih awal, kemungkinan besar Pemerin-
                                      tah  Pendudukan  Militer  Jepang  akan  mengambil  tindakan  dengan




           52
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64