Page 61 - BUKU SEABAD RAKYAT INDONESIA BERPARLEMEN
P. 61
SEABAD RAKYAT INDONESIA
BERPARLEMEN
Sidang pembukaan Volksraad Dalam sidang pertama pada 29 Mei sampai 1 Juni 1945, sebagian be-
tahun 1939.
sar anggota Indonesia menekankan pendapatnya mengenai masalah
(Sumber: Bataviaasch nieuwsblad,
15 Juni 1939) kemerdekaan yang akan datang. Muhammad Yamin dan Soekarno ter-
dapat di antara para pembicara yang mengusulkan lima dasar falsafah
negara, yang kemudian dikenal sebagai Pancasila. Lalu, sidang kedua
di tanggal 10-16 Juli 1945 membicarakan berbagai masalah, antara lain
bentuk negara dan struktur pemerintahan. Semua berjalan tanpa cam-
pur tangan Jepang. Hanya saja batas wilayah negara yang akan diben-
tuk tetap berada dalam Lingkungan Kemakmuran Bersama Asia Timur
Raya.
Sebelum BPUPKI dibentuk, pada 16-18 Mei 1945 telah diadakan kongres
pemuda seluruh Jawa di Bandung, yang diselenggarakan atas sponsor
Angkatan Muda Indonesia yang dibentuk oleh Jepang pada pertengahan
1944. Acara kongres ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu yang resmi de-
ngan pidato-pidato sambutan dari orang Jepang, dan yang tidak resmi,
yang disambung dengan perdebatan di antara para utusan. Acara yang
tidak resmi ini mempertegas solidaritas di antara mereka.
Kongres itu menghasilkan dua resolusi. Pertama, semua perkumpulan
di Indonesia harus dipersatukan dan bernaung di bawah satu pimpinan.
Kedua, kemerdekaan Indonesia harus direalisasikan secepatnya. Reso-
lusi yang kedua ini didorong oleh ketidaksabaran para pemuda dalam
menanti janji-janji Jepang yang tidak kunjung tiba.
Pada 18 Juni 1945, untuk terakhir kalinya dalam masa pendudukan
Jepang, Chuo Sangi-In mengadakan sidang, yaitu sidang kedelapan.
Ketika itu, perang telah semakin dekat ke Pulau Jawa, sementara
Morotai dan Tarakan pada saat itu sudah berada di tangan Sekutu. Se-
rangan bom, terutama di Kalimantan dan Sulawesi, telah bertambah
54