Page 51 - BUKU SEABAD RAKYAT INDONESIA BERPARLEMEN
P. 51
SEABAD RAKYAT INDONESIA
BERPARLEMEN
CHUO SANGI-IN 1942-1945
Setelah menyerang Pearl Harbour pada 8 Desember 1941, Jepang mengarahkan
sasaran perang Asia Timur Raya yang dicetuskannya ke Asia Tenggara. Indonesia
merupakan sasaran utama karena kekayaan sumber daya alamnya.
DENGAN jatuhnya Singapura, kedudukan Belanda di Indonesia teran-
cam. Sasaran Jepang kemudian adalah pangkalan minyak di Tarakan,
yang diserang dan diduduki pada 10 Januari 1942. Berturut-turut se-
telah Balikpapan jatuh ke tangan Jepang pada 20 Januari, Pontianak
2 Februari, Banjarmasin malam harinya dan setelah Palembang jatuh
pada 14 Februari, Jawa hanya tinggal selangkah lagi.
Tentara Jepang masuk ke Jawa di tiga tempat pendaratan: Banten,
Eretan (Jawa Barat), dan Kragan (Jawa Timur). Menarik dicatat, umum-
nya kedatangan tentara Jepang disambut baik orang Indonesia. Faktor
pertama adalah karena masyarakat Indonesia ketika itu percaya kepa-
da ramalan Jayabaya sebagai bentuk ungkapan aspirasi kemerdekaan
di kalangan rakyat. Hal itu juga sudah disadari Jepang, sehingga pada
saat mengumumkan Perang Pasifik, Jepang bergerak cepat mengam-
bil tindakan dengan menyatakan kepada orang-orang Jawa melalui
pamflet yang disebarkan dari pesawat udara.
Isinya: bangsa Jepang akan segera memenuhi janji Jayabaya, bahwa akan
ada orang berkulit kuning dari utara yang datang untuk menyelamatkan
bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Kedua, faktor eksternal yang
berperan sebagai sumber inspirasi kaum nasionalis Indonesia yang baru
muncul, yaitu kemenangan Jepang atas Rusia pada 1905.
Ketika Jepang menguasai Indonesia pada masa awal pendudukannya,
pemerintahan bersifat sementara, sehingga kemudian dibentuklah
Kantor Pemerintah Militer Jawa (Jawa Gunseibu). Ia berada di bawah
pengawasan langsung Kepala Staf Tentara Ke-16 yang diangkat seba-
gai Kepala Pemerintahan.
Pemerintahan militer di wilayah-wilayah Indonesia yang diduduki di-
atur oleh dua dokumen pokok, yaitu “Asas-asas mengenai pemerin-
tahan di Wilayah-wilayah Selatan yang diduduki”, yang dirumuskan
44