Page 65 - MAJALAH 102
P. 65
SOROTAN
ida FaUziYaH
Kebangkitan
Jadi Momentum
Perempuan
Tidak Takut
Berpolitik
Ketua Komisi VIII DPR RI, Ida Fauziyah termasuk salah satu “Kartini Senayan” yang cukup aktif
menyuarakan kepentingan perempuan. Masa reformasi menggiring Ida yang sebelumnya termasuk
aktif di berbagai organisasi untuk “berbuat” lebih banyak lagi bagi bangsa. Tahun 1999 di usianya
yang ke-29 tahun Ida berhasil menjadi anggota dewan dengan predikat anggota termuda. Tak
berhenti sampai disana, ia terpilih menjadi Ketua Kaukus Perempuan Parlemen.
Tahun 2004 ia kembali terpilih “Kartini memang identik de- atau bersanggul, walaupun saat ini
menjadi anggota dewan sekaligus ngan kebaya dan bersanggul atau telah banyak kebaya yang dimodi-
menjadi Ketua Fraksi F-PKB juga berkonde, itu sebagai simbol kelem- fikasi menjadi kebaya modern. Na-
Wakil Ketua Komisi II. Tahun 2004, butan seorang wanita yang seka- mun lepas dari itu menurut Ida
di Pemilu yang ke-3 setelah reforma- ligus memegang budaya bangsa yang harus terus dilanjutkan adalah
si, Ida masih dipercaya untuk men- sendiri yaitu pakaian nasional, na- melanjutkan cita-cita dan perjuan-
jadi wakil rakyat yang juga menjabat mun di balik itu Kartini memiliki pe- gan Kartini menciptakan emasipasi
sebagai Ketua Komisi VIII. Di Komisi mikiran yang tinggi untuk mendo- wanita. Dimana tidak ada lagi dis-
inilah Ida semakin bisa menyalurkan brak tradisi dijamannya. Tradisi yang kriminasi gender, atau dengan kata
aspirasi untuk perempuan Indone- membelenggu hak-hak perempuan lain posisi wanita sejajar dengan
sia. Atas dasar itulah tak berlebihan untuk maju,”jelas alumnus IAIN Su- pria.
jika kemudian Ida yang menjadi nan Ampel Surabaya itu.
salah satu Kartini Senayan ini berbi- Ida menilai sayangnya saat ini
cara tentang sebuah emasipasi dan Dalam meneruskan perjuangan terkadang emasipasi disalah artikan
kebangkitan bangsa. Kartini di masa sekarang tentu tidak oleh perempuan itu sendiri. Tidak
harus dengan menggunakan kebaya jarang perempuan memposisikan
PARLEMENTARIA EDISI 102 TH. XLIII, 2013 65