Page 66 - MAJALAH 102
P. 66

diri tidak hanya sebagai mitra sejajar pria atau laki-laki,  terpenuhi. Sebelumnya diketahui dari tiga kali pemilu
          malah ingin  mengungguli laki-laki. Hal itu terutama  pasca reformasi keterwakilan perempuan di DPR paling
          kerap terjadi dalam kehidupan perkawinan. Istri menge-  besar hanya 18 persen. Hal tersebut tentu jauh pang-
          jar karir di luar rumah, sementara tugas dan kewajiban-  gang dari api
          nya sebagai isteri dan ibu rumahtangga di rumah men-
                                                              “Di pemilu 2014 mendatang kita masih menggunakan
                                                            sistem affirmative action dimana keterwakilan pere-
                                                            muan di DPR mencapai 30 persen. Semoga ini mampu
                                                            mendongkrak keterwakilan perempuan pada pemilu-
                                                            pemilu sebelumnya,”papar Mantan Ketua Umum PP Fa-
                                                            tayat NU ini.
                                                              Ditambahkan mantan Wakil Ketua Badan legislasi
                                                            DPR, dibutuhkan pemikiran perempuan untuk mengam-
                                                            bil keputusan terutama yang menyangkut kepentingan
                                                            perempuan. Untuk itu Ida meminta agar seluruh kaumn-
                                                            nya di DPR RI untuk tidak lupa terus menyuarakan ke-
                                                            pentingan perempuan di berbagai kesempatan.

                                                              Bahkan, sebagai suara mayoritas ia juga meminta
                                                            untuk anggota Dewan laki-laki untuk ikut memikirkan
                                                            nasib perempuan di dalam kebijakan yang akan diambil-
                                                            nya. Misalnya, perlindungan Tenaga Kerja Wanita (TKW)
                                                            baik di dalam maupun di luar negeri, penanggulangan
                                                            angka kematian ibu dan bayi yang masih tinggi sekitar
          jadi terabaikan. Untuk itulah dikatakan Ida, diperlukan  70 persen, akses kesehatan untuk perempuan yang be-
          menejemen waktu yang baik. Agar hak dan kewajiban  lum baik, dan sebagainya.
          perempuan baik sebagai  isteri, ibu rumahtangga dan
          wanita karir bisa berjalan seimbang.                “Perempuan adalah Madrasah (sekolah) nya anak-
                                                            anak. Untuk membangun sebuah bangsa yang hebat
           Tidak hanya itu, wanita kelahiran Mojokerto, 17 Juli  harus diawali dengan pembangunan Sumber Daya
          1969 ini juga kerap melihat perempuan “kuat” yang  Perempuan, karena perempuan dengan kualitas yang
          menjalani profesi atau pekerjaan pria, misalnya men-  baik akan menghasilkan generasi penerus yang baik
          jadi kondektur bis, kuli angkut, tukang tambal dan  pula,yang pada akhirnya akan menciptakan bangsa
          bahkan dibeberapa pedesaan ada juga yang menjadi  yang kuat dan hebat,”tambah Ida.
          tukang batu, hal itu tidak murni sebagai sebuah bentuk
          emasipasi,melainkan tuntutan kebutuhan hidup. Ditam-  Dari sana, Ida mensikapi kebangkitan nasional seba-
          bahkan Ida, ia yakin jika ada pekerjaan lain, perempuan  gai sebuah kebangkitan untuk mengisi kemerdekaan,
          pekerja tersebut akan memilih pekerjaan lain yang tidak  dimana di era kemerdekaan ini tidak sedikit masyarakat
          membutuhkan tenaga “ekstra”.                      yang belum merasa merdeka atau berdaulat, terutama
                                                            secara ekonomi dan agraris. Khusus untuk kaum perem-
          Wanita di Dunia Politik                           puan, kebangkitan nasional ini bisa menjadi momentum
                                                            untuk berkiprah di dunia politik.
           Berbicara tentang kiprah perempuan dalam dunia
          Politik, Ida mengatakan bahwa peradaban ini berhutang   Ida menampik jika dunia politik merupakan dunia
          kepada perempuan, dimana perempuan dijadikan bu-  keras dan kejam yang diidentikkan dengan kemaskuli-
          dak dan dibayar murah. Sekarang kondisi extrim terse-  nan. Menurut Ida, pekerjaan atau profesi apapun memi-
          but memang tidak terjadi lagi, namun akibat dari itu  liki tantangan yang berbeda-beda, dan resikonya pun
          semua perempuan terlambat mengembangkan dirinya.  tidak sama, termasuk di dunia politik. Dalam dunia Poli-
          Kondisi yang tidak seimbang antara perempuan dan  tik diakui Ida butuh sebuah ketegasan dalam berprin-
          laki-laki itu butuh waktu untuk perempuan mengejar  sip, namun juga butuh kelembutan. Sehingga dengan
          ketertinggalannya sehingga bisa berada di posisi yang  menjadi anggota dewan atau terjun ke dunia politik,
          sama dengan laki-laki.                            perempuan tidak harus merubah dirinya menjadi keras
                                                            dan maskulin. Karena tidak sedikit masalah yang malah
           Oleh karena itulah, dalam rangka mengejar ketert-  bisa diselesaikan dengan sebuah sikap yang lembut
          inggalan dengan pria, terutama dalam bidang politik,  atau sebuah feminimitas. Untuk itu Ida meminta kaum
          maka ditetapkanlah kuota 30 persen untuk perempuan  perempuan untuk tidak ragu dan tidak takut berkiprah
          di legislatif. Hal itu semata agar adanya keterwakilan  di dunia politik, demi kemajuan bangsa Indonesia.(Ayu)
          dalam DPR RI terhadap hak-hak perempuan menjadi


          66 PARLEMENTARIA  EDISI 102 TH. XLIII, 2013
   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71