Page 58 - MAJALAH 70
P. 58

KUNJUNGAN KERJA


            Pulau Jawa saja, tetapi cobalah  saat ini .                        Dia mengatakan, kita harus terus
            perhatikan daerah-daerah kepulauan  Menurut Ryaas, saat ini sistem  menerus mengevaluasi, yang
            yang tidak bisa disamaratakan dengan  otonomi daerah khususnya sistem  terpenting bagaimana supaya rakyat itu
            kondisi geografis pulau Jawa.   kepegawaian yang diterapkan kacau.  mengambil manfaat dari pekerjaan
               Sementara itu, Ketua KPU     Pejabat di tingkat kabupaten maupun  pemerintah dalam hal pemberdayaan,
            Provinsi Kalimantan Selatan Mirhan,  kota yang sudah berada pada eselon  pelayanan,  pengembangan
            dalam    pertemuan    tersebut  tinggi tidak dapat berkembang karena  kesejahteraan. “Rakyat  berhak
            mengutarakan, ada beberapa kendala  terkotak pada daerahnya masing-  memperoleh pemerintahan yang baik,
            yang dihadapi KPU Provinsi dalam  masing.                        jadi kalau ada sesuatu yang dianggap
            sosialisasi Pemilu Tahun 2009.     “Jadi Badan Kepegawaian Daerah  tidak bisa mempercepat kesejahteraan
               Kendala pertama menurutnya   bingung mau meletakkan pejabat yang  itu harus dikoreksi,” katanya.
            adalah keterbatasan dana yang   sudah tinggi eselonnya ini dimana?  Lebih lanjut ia mengatakan, masih
            mengharuskan KPU menggali inovasi  Mereka hanya bisa diputar-putar di  mungkin merubah UU No.32 Tahun
            agar sosialisasi tetap dapat disampaikan  daerah itu saja, tidak berkembang,”  2004 tentang Otonomi Daerah.
            walau minim dana, yang pada sisi lain  ujarnya                   Sebenarnya antara Komisi II dengan
            sedikit banyak akan menghambat     Selain itu, paparnya hubungan dan  Depdagri sudah pernah mengadakan
            gerakan sosialisasi ini.        koordinasi dengan pemerintah daerah  kesepakatan (Waktu Mendagri
               Sedangkan yang kedua adalah  lainnya termasuk provinsi jadi   Ma’ruf).
            syarat sahnya surat suara yang akan  renggang, karena merasa tidak ada  Bahkan ada revisi lagi terhadap UU
            disempurnakan dengan Perpu yang  ikatan dan suatu keharusan. Padahal  Pemerintahan Daerah, sehingga
            sampai saat ini masih dalam     dalam sebuah pemerintah yang baik,  nantinya UU No.32 Tahun 2004 itu
            pembahasan,       menyebabkan   hubungan tersebut harus tetap terjaga  akan di breakdown menjadi 3 (tiga)
            terganggunya kegiatan sosialisasi.  sehingga ada harmonisasi dalam  UU.  Pertama,  UU  tentang
               Lebih jauh ia mengemukakan,  pemerintah dan pencapaian tujuan  Pemerintahan Daerah. Kedua, UU
            berpedoman pada Peraturan KPU   pembangunan.                     tentang Pemerintahan Desa, dan
            Nomor 23 Tahun 2008, sosialisasi   Ia mengusulkan akan lebih baik  ketiga UU tentang Pilkada. “Nanti kita
            Pemilu yang dilakukan KPU Kalsel  kalau otonomi daerah itu diletakkan  lihat apa syarat-syarat semua daerah
            intensif dilakukan sesuai tahapan  di provinsi saja. Karena itu akan lebih  untuk Pilkada.” katanya.
            kegiatan Pemilu 2009. Pada tahapan  mudah untuk konsuldasi recourses dan  Sementara itu Gubernur Kalsel
            pemutakhiran data pemilih, KPU  konsuldasi sumber daya manusia.  Rudy Arifin mengakui bahwa betapa
            Kalsel telah melakukan himbauan  “Tujuan otonomi itu  ‘kan untuk  sulitnya melakukan koordinasi
            kepada masyarakat agar mereka   mengoptimalkan      pelayanan,   pemerintahan dengan sistem yang
            terdaftar sebagai pemilih melalui iklan  disamping peningkatan kesejahteraan,”  menitikberatkan pemerintahan di
            di televisi, radio, spanduk dan forum-  kata Ryaas seraya menambahkan  kabupaten dan kota.
            forum pertemuan.                untuk karir pegawai harus dibuka   Ia menambahkan, para pejabatnya
               Pada tahapan pendaftaran peserta  ruang untuk pengembangannya.  kerap sibuk sendiri, karena tidak ada
            pemilu KPU Kalsel mengundang       Lebih jauh ia mengatakan,     tutorial. Padahal tutorial atau panduan
            partai-partai baru untuk diberikan  pemerintah otonomi cukup sampai  kerja untuk pejabat harus ada.
            penjelasan tentang tata cara verifikasi  tingkat provinsi, sedangkan untuk  “Selama ini dengan adanya
            administrasi dan faktual yang harus  kabupaten maupun kota dibawah  otonomi daerah seperti buntu,” katanya
            mereka jalani agar lolos menjadi  gubernur saja. Kalau perlu tidak usah  seraya menambahkan orang bekerja
            peserta pemilu. Pertemuan dalam  dipilih, tapi ditunjuk langsung oleh  sampai pensiun tetap di kabupaten saja.
            rangka sosialisasi ini beberapa kali  gubernur, jelasnya.  “Saya pikir lebih  Sampai ada orang yang bingung dan
            dilakukan sampai akhirnya ditetapkan  tepat kita membicarakan mengenai  jenuh berada di kabupaten karena tidak
            sebagai peserta pemilu.         pembesaran otonomi di provinsi,”  ada penyegaran dan promosi.
                                            katanya.                           Menurutnya, apa yang telah
            UU O
            UU OTDTDA A TTidak Releidak Relevvanan  Ia menambahkan, otonomi Daerah  disampaikan oleh Ryaas Rasyid itu
            UU O
                   A
                 TD
            UU OTDA Tidak Relevan
                     T
                               an
            UU OTDA Tidak Relevan
                      idak Rele
                              v
               Anggota tim kunker Komisi II  yang ada saat ini bisa dikoreksi, karena  merupakan kenyataan yang dialami di
            DPR Ryaas Rasyid dari Fraksi Bintang  yang namanya buatan manusia tidak  Provinsi Kalsel. Rudy mendukung
            Pelopor Demokrasi (F-BPD)       ada yang sempurna. “Jadi sangat  untuk segera disikapi pemerintah
                                                                                  tt/iw/spr
            mengusulkan agar Undang-Undang  memungkinkan dengan kondisi saat  pusat. (tt/iw/sprtt/iw/spr)
                                                                                  tt/iw/spr
                                                                                  tt/iw/spr
            Nomor 32  Tahun 2004 segera     ini dilakukan perubahan. Hal ini akan
            diamandemen, sebab undang-undang  kita perjuangkan dan sekarang masih
            yang mengatur tentang Otonomi   dalam pembahasan. Jadi terbuka lebar
            Daerah sudah tidak relevan dalam  kemungkinan apalagi dengan kondisi
            menangkap isu-isu otonomi daerah  sekarang ini,” ujarnya..
            58      PARLEMENTARIA TH. XL NO. 70
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63