Page 19 - MAJALAH 172
P. 19

LAPORAN UTAMA





            Konsitusi, yang kemudian          dilakukan judicial review oleh   para pakar, Tim Kajian DPR,
            dilakukan judicial review oleh    sekelompok masyarakat di         serta bersama KPU dan Bawaslu.
            sekelompok masyarakat, maka       bawah komando Effendi              “Kedepannya, UU Pemilu itu
            ini nanti harus ada kajian        Ghazali. Mereka menuntut agar    perlu diberlakukan minimal 2
            hukumnya,” terang Firman.         dilaksanakan pemilu serentak.    periode. Demikian juga halnya
                                              Seperti kita ketahui, judicial   dengan KPU dan Bawaslu,
            EVALUASI KORBAN PEMILU            review tersebut kemudian disetujui   namun tetap diperlukan
            Selain itu, Komisi II DPR RI      oleh MK. Sama halnya dengan      adanya evaluasi. Jika memang
            juga mencermati, bahwa pemilu     Peraturan Komisi Pemilihan       kinerjanya bagus, maka tentu
            serentak ini banyak petugas       Umum (PKPU), yang juga terkena   dilanjutkan. Namun, jika
            Pemilu yang menjadi korban.       dampak dari putusan MK.          dikemudian hari kinerjanya
            Tetapi, korban ini tentunya        “Sehingga, PKPU menjadi         tidak bagus, haruslah diganti.
            belum diketahui penyebabnya.      tidak mengikat. Hasil konsultasi   Hal ini, supaya mereka nantinya
            Apakah karena faktor kecapekan,   yang dilakukan dengan DPR        bisa terus sustainability dalam
            kelelahan dan mungkin ada         pun akhirnya menjadi tidak       penugasan dan tidak terganggu
            faktor-faktor lainnya. Namun,     mengikat. Oleh karena itu, karena   dengan adanya UU. Mereka
            Firman tidak menyakini tentang    DPR sebagai pembuat UU, maka     dapat terus melakukan evaluasi,
            isu yang berkembang sejauh ini,   semua peraturan turunan itu      perbaikan, penyempurnaan
            bahwa ini terjadi diracun dan lain   juga dipantau oleh Komisi II   terhadap penyelenggaraan
            sebagainya. Firman menegaskan,    DPR. PKPU yang terkait dengan    Pemilu yang ada,” pungkas
            tidak mungkin terjadi sampai      penyelenggaran Pemilu hasil rapat   Firman. l pun
            sejauh itu.                       konsultasi harusnya mengikat,
              “Para petugas yang menjadi      bukan dibuat tidak mengikat,”
            korban tersebut bisa saja         jelas Firman.
            mengalami kecapekan. Atau bisa     Oleh karena itu, Firman
            juga, ada oknum penyelenggara     menyatakan perlu diperhatikan
            yang selama ini melakukan         dengan cermat mengenai
            transaksional dengan caleg-caleg   formulasi hukumnya.
            tertentu, namun tidak berhasil.   Mengingat, segala sesuatu
            Kemudian, dia mendapat tekanan    yang di-judicial review tidak
            dari pihak-pihak tertentu,        boleh dimasukkan di dalam
            sehingga mengalami depresi dan    norma-norma UU yang sifatnya
            pada akhirnya meninggal dunia.    mengembalikan seperti pada
            Ini bisa terjadi, mengingat fakta   sebelumnya. Firman menegaskan,
            yang ditemukan di lapangan        langkah selanjutnya akan
            adalah demikian adanya. Hal ini   dilakukan kajian hukum
            yang tentunya menjadi evaluasi    yang melibatkan
            bagi Komisi II DPR RI,” tandas
            Firman.
              Terkait revisi UU Nomor 7
            Tahun 2017, Firman menjelaskan,
            bahwa UU yang sudah disahkan
            oleh Komisi II
            DPR tersebut,
            kemudian









                    Anggota Komisi II DPR RI
                   Firman Soebagyo.Foto: Arief/jk
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24