Page 21 - MAJALAH 172
P. 21
LAPORAN UTAMA
PEMILU 2019 MENGGABUNGKAN ADA WACANA, SEBAIKNYA PEMILU apakah isunya yang terstruktur,
PILPRES DAN PILEG. ADAKAH LEGISLATIF DAN EKSEKUTIF sistematis, dan masiif atau
YANG PERLU DIEVALUASI DARI DIPISAH. APA PENDAPAT ANDA? kecurangannya yang terstruktur,
PENYELENGGARAAN PEMILU Melihat fakta karut marutnya sistematis, dan masif (TSM).
TAHUN INI? pelaksanaan pileg dan pilpres Ini adalah dua hal yang berbeda
Pelaksanaan pemilu serentak yang digabung, maka perlu ada maknanya. Jika isu kecurangan
menggabungkan pemilu presiden evaluasi untuk memperbaiki sengaja dibuat secara TSM maka
(pilpres) dan pemilu legislatif kualitas pemilu ke depan. Ada tentu kita menduga ada pihak
(pileg) memang sudah menjadi dua opsi sebagaimana yang yang sengaja menjadikan isu
putusan Mahkamah Konstitusi pernah diwacanakan sebelumnya. kecurangan sebagai instrumen
yang harus dijalankan. Tetapi Opsi pertama, pemilu serentak untuk mendeligitimasi
realitanya, dalam pelaksanaan nasional (memilih presiden-wakil penyelenggara dan ujungnya
pemilu serentak 2019 justru presiden, anggota DPR RI, dan bisa dijadikan alasan untuk
menimbulkan lebih banyak DPD RI). Setelah itu melaksanakan menolak hasil pemilu.
masalah dibanding pemilu 2014. pemilu serentak daerah (memilih Jika benar ada pelanggaran
Sejumlah persoalan mengemuka kepala daerah dan DPRD). Opsi dan kecurangan secara TSM,
dalam pelaksanaan pemilu kedua, pilpres digabung dengan maka saya setuju masalah ini
serentak 2019 ini. Misalnya, dari pilkada untuk pemilu eksekutif. harus diselesaikan melalui
segi penyelenggaraan, pemilu Sementara pileg digabung antara mekanisme hukum. Jalan
2019 telah menimbulkan banyak DPR RI, DPD RI, hingga DPRD terakhir untuk menggugat
korban. Adapun, data Kemenkes Provinsi dan Kabupaten/Kota. hasil pemilu adalah dengan
per 14 Mei 2019, jumlah petugas Oleh karenanya, diperlukan revisi mengajukan gugatan ke MK.
KPPS yang meninggal dunia, UU Pemilu. Dengan sistem ini Tetapi celakanya, pihak yang
sebanyak 485 orang dan yang sakit bisa lebih efektif dan beban tugas menuduh pemilu curang
sebanyak 10.997 orang. penyelenggara tidak terlalu berat. terkesan tidak mampu
Petugas KPPS yang meninggal membuktikan dan meyakinkan
kebanyakan berusia di atas 50 SEJAUH MANA ANDA MELIHAT publik dengan data-data yang
hingga 70 tahun. Data-data MASALAH KECURANGAN DALAM bisa dipertanggungjawabkan.
tersebut, belum terkumpul PEMILU 2019? Mereka justru lebih senang
seluruhnya. Data tersebut baru Pada kenyataannya memang membangun opini tentang
didasarkan pada laporan 25 tidak ada pemilu yang bersih kecurangan dibanding
provinsi, belum semua provinsi. 100 persen. Setidaknya hal itu membuktikannya dengan data.
Sehingga dapat diprediksi jumlah dapat diliihat dari data temuan Di sisi lain ada klaim klaim
korban bisa meningkat lagi. Tragedi dan laporan pelanggaran pemilu kemenangan dengan perolehan
ini tentu perlu menjadi bahan 2019 yang diterima Bawaslu per suara yang spektakuler, 62
evaluasi agar pesta demokrasi tanggal 12 April 2019 sebesar persen. Tapi ternyata data
tak memakan korban. Salah satu 6.649. yang digunakan adalah milik
caranya perlu melakukan seleksi Pun demikian dalam pemilu internal yang tentu saja kental
KPPS lebih ketat, terutama masalah sebelumnya masih terjadi dengan kepentingan subyektif.
kesehatan calon KPPS. pelanggaran atau kecurangan Celakanya, belakangan klaim
Selain banyak memakan korban, baik yang dilakukan oleh peserta kemenangannya berubah
pemilu serentak menimbulkan pemilu maupun penyelenggara lagi, turun menjadi sekitar 54
efek respon yang timpang pemilu. Hal itu bisa dilihat dari persen. Hal ini justru semakin
karena animo masyarakat lebih jumlah kasus pelanggaran pemilu membuat publik tidak percaya
perhatian pada pilpres dibanding yang diterima dan sebagian dengan klaim kemenangan
pileg. Dari sejumlah riset diproses Bawaslu serta kasus dan tidak percaya dengan isu
menunjukkan pilpres lebih banyak pelanggaran etik yang dilaporkan kecurangan yang selama ini
diperbincangkan publik dibanding ke DKPP. dibangun. Dalam konteks ini saya
pileg. Padahal dalam trias Namun demikian masalah ingin mengatakan bahwa berbuat
politika yang kita terapkan, pileg kecurangan dalam pemilu 2019 curang itu memang jahat, tapi
kedudukannya sama-sama ini ada yang beda dari pemilu sama jahatnya dengan orang yang
penting untuk memilih wakil sebelumnya. Isu kecurangan kali sengaja menuduh curang tanpa
rakyat (legislatif). ini memunculkan pertanyaan ada bukti yang cukup. l mh
TH. 2019 EDISI 172 PARLEMENTARIA 21