Page 23 - MAJALAH 172
P. 23
SUMB ANG SARAN
SUMB ANG SARAN
(TMS). BPN menyebutkan terdapat sedangkan Prabowo Subianto- Prabowo-Hatta hanya mendapatkan
1.200 dugaan kecurangan pilpres. Sandiaga Uno hanya memperoleh 46,85 persen suara.
Dari pengakuan kedua kubu, 45,55 persen dengan suara masuk Akibat dari kegaduhan ini,
tentu kita paham masalah-masalah 100 persen. Hasil ini tidak berbeda sebagian masyarakat tidak percaya
kecurangan di lapangan masih jauh dengan hasil yang ditampilkan lagi dengan quick count dan lembaga
terjadi. Permasalahan ini adalah oleh lembaga-lembaga survei survei tersebut. Padahal quick
permasalahan klasik yang sudah seperti Denny JA, Median, Kedai count adalah metode ilmiah yang
terjadi sejak zaman Soeharto Kopi, Indo Barometer, dan lainnya. seharusnya tidak bisa disalahkan.
hingga sekarang. Sebagaimana Hasil quick count kemudian Lalu, apa yang seharusnya dilakukan
yang dikemukakan mantan Ketua dibalas oleh kubu Prabowo-Sandi untuk mengembalikan kepercayaan
MK Mahfud MD yang memberikan dengan penolakan terhadap masyarakat terhadap quick count dan
kesaksian bahwa pada pemilu hasil quick count tersebut. Kubu lembaga survei?
2009, dimana para pasangan Prabowo-Sandi mengklaim Penulis melihat harus dilakukan
pilpres dan partai politik yang mereka menang berdasarkan data evaluasi mendalam tentang quick
bertarung saat itu sama-sama quick count, exit poll dan real count count dan lembaga survei saat ini.
melakukan kecurangan seperti yang mereka lakukan sendiri Penulis sepakat dengan pandangan
yang dilakukan Demokrat, dan kemudian mendeklarasikan Fajar Nursyahid selaku Direktur
PDIP, maupun Golkar. Artinya, kemenangan. Di masyarakat juga LP3ES, Team Leader Quick Count
kecurangan pemilu ini sudah terjadi pro dan kontra terhadap LP3ES pada pemilu 2009 yang
menjadi penyakit kronis. Solusinya hasil hitung cepat itu sendiri. Pihak menyarankan agar lembaga
selain perbaikan penyelenggara yang pro mempercayai hasil quick mengedepankan imparsialitas,
pemilu, juga perlu ditingkatkan count benar karena menggunakan menegakkan prinsip rilis data,
pengawasan serta sanksi tegas metode ilmiah dan berguna dan tetap menjadikannya sebagai
terhadap pelaku kecurangan. untuk memprediksi hasil survei bagian dari alat pengawasan pemilu
Dan yang paling penting adalah secara cepat. Sedangkan pihak sehingga quick count tidak hanya
kesadaran masyarakat akan yang kontra menganggap hasil sekadar adu cepat. Selain itu,
bahayanya melakukan kecurangan quick count adalah rekayasa dan penulis juga melihat agar lembaga
tersebut. Jangan sampai manipulasi untuk memenangkan survei lebih profesional maka perlu
kecurangan-kecurangan yang Jokowi-Amin. Pembelahan dalam melakukan transparansi dengan
terjadi dibiarkan dan membuat masyarakatpun semakin terasa. membuka siapa pendana kegiatan
masyarakat menjadi lebih apatis Kegaduhan hasil quick survei maupun quick count tersebut.
terhadap pemilihan. count pilpres 2019 ini kembali Dan hal ini sudah dipraktikkan
Evaluasi selanjutnya adalah mengingatkan kita pada kasus oleh Polmark yang mengumumkan
terhadap lembaga survei, terutama Pilpres 2014 dimana terdapat bahwa mereka konsultan PAN.
mengenai hasil quick count. lembaga yang memenangkan Sekelumit permasalahan yang
Masalah-masalah dalam pemilu Jokowi-JK dengan lembaga melanda pemilu 2019 tentunya
2019 sudah mulai terasa semakin yang memenangkan Prabowo- menjadi pelajaran berharga
memanas ketika hasil quick count Hatta. Delapan lembaga survei bagi bangsa Indonesia. Pemilu
yang pertama kali dipublikasikan memenangkan Jokowi-Kalla yaitu yang diharapkan lebih efisien
pukul 15.00 pada 17 April 2019 Kompas 52,34 persen, SMRC 52,98 dibandingkan pemilu 2014 nyatanya
menunjukkan keunggulan persen, CSIS-Cyrus 52,1 persen, malah lebih boros dengan anggaran
Jokowi-Amin. Beberapa lembaga LSI 53,37 persen, IPI 52,94 persen, yang lebih besar yaitu Rp25
survei yang merilis hasil quick Poltracking 53,37 persen, Populi triliun. Terlepas dari kompleksitas
count pertama setelah pukul 50,49 persen, dan RRI 52,49persen. tersebut, penulis tentunya tetap
15.00 tersebut menempatkan Sedangkan empat lembaga survei mengapresiasi semua pihak yang
Joko Widodo-Maruf Amin yang lainnya memenangkan Prabowo- terlibat, namun tetap mengkritisi
unggul sementara. Hasil tersebut Hatta yaitu Puskaptis 52,34 persen, kekurangan-kekurangan pada
kemudian terus bertahan hingga JSI 50,26 persen, LSN 50,56 persen, pemilu kali ini dengan harapan
data masuk 100 persen, seperti dan IRC 51,11 persen. Dan pada pemilu ke depan menjadi lebih rapi
terlihat dari hasil quick count yang akhirnya yang memenangkan dan tertib. Tentunya semua ini tidak
dilakukan oleh Litbang Kompas pemilihan berdasarkan hitung KPU hanya bergantung pada kinerja
yang menempatkan Jokowi-Amin yaitu Jokowi-JK dengan perolehan KPU, tetapi juga kepada kita semua,
menang dengan 54,45 persen suara 53,15 persen suara sedangkan masyarakat Indonesia. l
TH. 2019 EDISI 172 PARLEMENTARIA 23