Page 20 - MAJALAH 172
P. 20
LAPORAN UTAMA
Narasi Kebencian presiden (Prabowo–Sandiaga Uno)
secara terus menerus menuding
Berkembang Selama penyelenggara pemilu melakukan
kecurangan yang disertai ancaman
people power. Tidak hanya
Kampanye itu, kubu Prabowo menuding
lembaga survei yang melakukan
penghitungan cepat (quick count)
dibayar karena semua hasil quick
Ruang publik dijejali ujaran oleh oknum penyelenggara count memenangkan pasangan
kebencian. Sinis, sarkastis, maupun peserta pemilu. Hal itu Jokowi–Ma’ruf Amin. Di sisi
lain, Prabowo–Sandi melakukan
bisa dilihat dari ribuan laporan,
dan antagonis mewarnai baik di DKPP maupun Bawaslu. klaim kemenangan. Maka, dengan
hari-hari berkampanye. Lebih parah lagi pada pemilu kondisi pemilu seperti ini bisa
2019 ini para peserta pemilu semakin menurunkan indeks
banyak menampilkan perilaku demokrasi Indonesia di masa
POLA dan pernyataan politik yang sinis, mendatang.
kampanye yang sarkastis, dan antagonis. Pola
mengabaikan kampanye yang mengabaikan etika
etika dan dan konstitusi dipertontonkan
konstitusi selama musim kampanye.
dipertontonkan Kampanye negatif dan kampanye
selama musim hitam bertaburan di setiap
kampanye. waktu dan menyebar di berbagai
Parlementaria daerah. Dari aspek partisipasi
menemui analis politik Karyono juga mengalami kecenderungan Analis Politik
Wibowo untuk meminta yang sama, yaitu publik terseret Karyono Wibowo.
pandangannya seputar perhelatan dalam arus polarisasi yang sangat
pesta demokrasi 2019. Berikut tajam. Nyaris semua komponen
petikan wawancara Direktur bangsa hanyut dalam polarisasi
Eksekutif Public Institute ini awal itu dan terjebak ke dalam narasi
Mei lalu. kebencian.
Ruang publik dijejali dengan
BAGAIMANA ANDA ujaran kebencian (hate speech)
MEMBANDINGKAN PEMILU 2014 dan kabar bohong (hoaks). Di sisi
DAN 2019. ADAKAH PENINGKATAN lain, yang tak kalah merusak nilai-
KUALITAS DAN KUANTITAS nilai demokrasi adalah masifnya
BERDEMOKRASI DI INDONESIA? politisasi identitas suku, agama,
Kualitas pemilu bisa diukur dari ras, dan antar golongan (SARA)
aspek penyelenggaraan, regulasi, dalam kontestasi pemilu 2019. Apa
kontestasi, dan partisipasi. Jika yang kerap disebut sebagai politik
ditinjau dari empat aspek tersebut, identitas ini semakin menguat
kualitas demokrasi pemilu 2014 dan dibanding 2014. Meskipun harus
2019 tidak ada perubahan menuju diakui, sebagian dari pertarungan
arah positif. Justru sebaliknya, isu SARA yang terjadi di pemilu
kecenderungannya ka arah negatif. 2019 ini merupakan residu dari
Ada kecenderungan kuat kualitas pemilu 2014 silam.
demokrasi pada pemilu 2019 Citra buruk pemilu 2019 semakin
mengalami penurunan. Dari aspek bertambah parah karena konfliknya
regulasi sudah semakin baik, tetapi tidak hanya saat kampanye tetapi
pada tataran penyelenggaraan hingga pasca pemungutan suara.
masih banyak ditemukan sejumlah Situasi semakin memanas karena
pelanggaran baik yang dilakukan salah satu kubu pasangan calon
20 PARLEMENTARIA EDISI 172 TH. 2019