Page 69 - MAJALAH 103
P. 69

SOROTAN




            Perancang  UU  dapat  bekerja
            maksimal  dan  optimal.  “Kita
            mengharapkan tahun mendatang
            sudah  dapat  memiliki  tenaga
            perancang  UU  yang  memadai,”
            harapnya.
              Kedepan, lanjutnya, Deputi Bidang
            Perundang­undangan akan terus
            mengoptimalkan kerjasama dengan
            para peneliti dalam fungsi legislasi.
            “Kita juga telah melibatkan para
            peneliti, tenaga ahli yang ada di
            komisi, yang ada  badan legislasi kita
            libatkan semua dalam mendorong
            produk legislasi,” tambahnya.
              Guna meningkatkan keahlian para
            perancang UU, Deputi Perundang­
            undangan, terangnya, juga akan  digulirkan dalam UU No. 27 tahun      Guna  menghadapi  Reformasi
            terus memberikan pelatihan dan  2009 dengan pembentukan Badan  Birokrasi,  Deputi  Bidang  Per­
            pendidikan bagi para perancang  Fungsional Keahllian (BFK). “Ide itu  u n d a n g ­ u n d a n g a n   b e r j a n j i
            Undang­Undang.  “Setjen  DPR  memang dapat direalisasikan, yang  akan  menata  seluruh  peraturan
            mengharapkan munculnya suatu  agak sulit mendatangkan para ahli  perundang­undangan  di  Setjen
            rancangan UU yang memiliki kualitas  profesor tersebut,” terangnya.   DPR RI. Artinya terus melakukan
            yang  bagus  dan  dapat  dijadikan                                  penataan  sistem  legislasi  serta
            rujukan dan kita terus melakukan    Yang  utama,  lanjut  Johnson,  melakukan pembenahan personil
            peningkatan  wawasan  seperti  tidak hanya gelar akademik semata  secara bertahap. “Seluruh personil
            pendidikan teknis perancangan UU,  tetapi  para  ahli  tersebut  juga  di  Deputi  PUU  harus  betul­betul
            dengan mengundang para pakar,  harus memiliki pengalaman dalam  dipastikan mendorong Reformasi
            maupun pejabat yang terlibat guna  merancang  suatu  UU.  “Karena  Birokrasi di lingkungan Setjen DPR
            mendapatkan  point  pemikiran  –  memang tidak semua sarjana hukum  RI,” terangnya.
            pemikiran atau yusdisial yang tekait  bisa merancang UU, tetapi orang
            UU tersebut,” jelasnya.           yang  merancang  itu  orang  yang   Yang  kedua,  lanjutnya,  selain
                                              memiliki penguasaan hukum dan  sistem penataan legislasi, dirinya
              Ide Law Center                  juga memiliki penguasaan tentang  juga  mendorong  peningkatan
                                              teknik perundang­undangannya,”  kualitas SDM di lingkungan Deputi
              Dia menilai, gagasan pembentukan  katanya.                        Perundang­undangan.  “Kedepan
            law center sangat bagus dan layak                                   kita  mengharapkan  semakin
            diperjuangkan. Dirinya mengakui,    Dia  menambahkan,  lembaga  terspesialisasi  para  Perancang
            ide  seperti  itu  memang  sudah  semacam  law  center  tersebut  UU  tersebut,  dengan  jumlah  50
            tercetus  lama  namun  sampai  bentuknya seperti apa jika memang  orang paling tidak bisa membagi
            sekarang  masih  belum  terwujud  sebagai lembaga sistem pendukung  spesialisasi berdasarkan pola komisi
            karena belum adanya kesepahaman  tentunya  sama  seperti  sekarang  atau berdasarkan kementerian itu
            terkait gagasan itu.              yaitu berada di Deputi Perundang­  nanti,” ujarnya.
                                              undangan.
              “Pertanyaannya  adalah  apakah                                      Yang kita dorong, tambah Johnson,
            yang dimaksudkan ide ini berada     “Tinggal  terakhir  bagaimana  yaitu  peningkatan  penguasaan
            diluar  kedewanan,  jika  kita  mempolakan kerja deputi itu dengan  atau  kapabiltas  para  perancang
            analogikan  di  AS,  kalau  disana  dukungan tenaga­tenaga ahli tadi.  sehingga dapat meningkatkan pola
            memang ada pakar – pakar yang  Tetapi kalau itu berada di Dewan  pembinaan. “Jadi reformasinya ke
            khusus merancang UU, dan mereka  sekarang ada badan legislasi, apakah  arah spesialisasi, birokrasinya ke
            pada umumnya adalah praktisi, dari  itu yang kita maksud sebagai pusat  arah kapabilitas. Sehingga kita nanti
            para pengacara sebelumnya lalu  rancangan undang­undang, padahal  bisa mendukung kegiatan bidang
            mereka terjun ke dunia parlemen  dewan  itu  tidak  merancang,  dia  legislasi,  termasuk  bekerjasama
            menjadi  perancang  undang  –  hanya memutuskan,” tandasnya.        dengan pemerintah,” ujarnya. (si/as)
            undang,” tambahnya.
                                                Dorongan Reformasi Birokrasi
              Menurutnya, ide tersebut telah


                                                                                PARLEMENTARIA  EDISI 103 TH. XLIII, 2013  69
   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74