Page 10 - MAJALAH 212
P. 10
LAPORAN UT AMA
APBN 2023 Harus
Fleksibel dan Responsif
RAPBN 2023 masih menyisakan banyak tanda
tanya. Sebab, arah kebijakan ekonomi makro
tersebut dinilai masih terlalu optimis di tengah
awan gelap yang akan menaungi perekonomian di
tanah air.
FAKTOR- dengan memberi kelonggaran defisit
faktor yang lebih dari tiga persen selama kurun
berkontribusi waktu tiga tahun (2020-2023).
besar dalam Sebagaimana ketentuan
memicu yang diatur dalam UU tersebut,
pertumbuhan kelonggaran defisit lebih dari tiga
ekonomi di persen ini diharuskan berakhir pada
tahun 2022, 2023. Artinya, kelonggaran belanja
berangsung untuk masyarakat, khususnya
menemukan titik akhir kulminasinya menengah ke bawah, dan dunia
di tahun 2023. Dikutip dari laman usaha tersebut tidak dapat lagi Anggota Komisi XI DPR RI Puteri Komarudin
Bank Indonesia, neraca perdagangan dinikmati secara penuh. Dengan
Indonesia pada Januari-Juli 2022 kata lain, sektor-sektor yang dapat yang mungkin terjadi. Baik akibat
secara keseluruhan mencatat surplus memicu pertumbuhan ekonomi pandemi, tensi geopolitik yang
29,17 miliar dollar AS, jauh lebih selama tiga tahun terakhir, akan masih berlanjut, kenaikan inflasi
tinggi dibandingkan dengan capaian diperketat kembali. Termasuk, global, maupun ketidakpastian harga
pada periode yang sama tahun 2021 pembatasan subsidi untuk energi. komoditas global. Karena APBN
sebesar 15,95 miliar dollar AS. tetap harus menjadi tumpuan untuk
Surplus neraca perdagangan Fase Kritis 2023 mempercepat pemulihan ekonomi,
Juli 2022 bersumber dari surplus menjaga daya beli masyarakat,
neraca perdagangan nonmigas di RAPBN 2023 dirancang dan mengendalikan inflasi, hingga
tengah peningkatan defisit neraca dalam suasana optimis namun mendorong upaya reformasi
perdagangan migas. Kinerja ekspor tetap waspada. Tidak begitu struktural,” ujar Puteri Komarudin.
nonmigas sangatlah kuat, terutama euforia, tetapi juga harus Fleksibilitas itu diyakini akan
bersumber dari ekspor komoditas fleksibel mengantisipasi segala mampu melewati fase kritis penuh
berbasis sumber daya alam. ketidakpastian. Ketidakpastian tantangan di 2023. Sebab, dampak
Selain karena kuatnya pengaruh tersebut tidak hanya menyangkut dari ketidakpastian domestik
dari ledakan komoditas tersebut, dari sisi perekonomian domestik, dan global itu tidak hanya akan
pertumbuhan ekonomi Indonesia namun juga berasal dari situasi mempengaruhi pertumbuhan yang
yang mencatatkan angka positif global, baik yang bersifat medis stagnan. Melainkan juga berdampak
tersebut juga ditopang oleh adanya (pandemi) maupun geopolitik terhadap inflasi yang tinggi
pelonggaran batas defisit yang (Perang Rusia-Ukraina atau Perang dikarenakan supply side yang rendah
diatur dalam UU Nomor 1 tahun Taiwan-Tiongkok). namun demand side yang tinggi.
2020. UU tersebut memberikan “APBN harus didesain secara Dengan kata lain, akan terjadi situasi
fleksibilitas bagi pemerintah untuk fleksibel dan responsif untuk stagflasi yang pernah terjadi terakhir
memacu pertumbuhan ekonomi mengantisipasi dan meredam gejolak kali pada 1970-an. lrdn/es
10 PARLEMENTARIA EDISI 212 TH. 2022