Page 44 - MAJALAH 65
P. 44

PROFIL


               Memang jika berbicara tentang  pendidikan.                      sebagai pimpinan Komisi X yang
            Irwan Prayitno, maka artinya pula   Tidak hanya itu, ia selalu     membidangi masalah itu, Irwan
            tidak bisa lepas dari latar belakang  mengangankan agar terlahir sosok-  dihadapkan pada posisi harus
            profesi dan cita-citanya sebagai  sosok manusia yang memiliki karakter  memilih dan akhirnya diputuskan
            seorang guru sekaligus pendakwah. Ia  beriman, amanah, profesional,  dengan melihat kecenderungan mana
            pernah menjadi dosen di berbagai  antusias dan bermotivasi tinggi,  yang paling mungkin. Dan yang
            Perguruan Tinggi, seperti Dosen   bertanggung jawab, kreatif, disiplin,  paling memungkinkan adalah UAN
            Psikologi Industri, AKABAH Bukit  peduli, pembelajar sepanjang hayat,  dilaksanakan. Menurutnya, UAN itu
            Tinggi (1991-1994), Dosen Luar    visioner dan berwawasan, menjadi  lebih kepada perbedaan pemahaman
            Biasa (Kuliah Psikologi Industri)  teladan, memotivasi (motivating),  dan cara berpikir yang tidak mungkin
            FMIPA, Universitas Andalas, Padang  mengilhami (inspiring),        untuk bisa disamakan
            (1991-1995), dan juga Dosen       memberdayakan (empowering),         “Itulah politik. Jadi tidak bisa
            Program Pascasarjana Magister     membudayakan (culture-forming),  mana yang benar dan mana yang
            Manajemen Universitas             produktif (efektif dan efisien),  salah karena realitas politiknya itu
            Muhammadiyah Jakarta.             responsif dan aspiratif, antisipatif dan  beragam. Tidak mungkin di kanan
               Kendati berdarah Minang, Irwan  inovatif, demokratis, berkeadilan, dan  atau kiri terus, kita musti maju. Dan
            sangat paham dengan filosofi guru  inklusif.                       itu harus, karena kita menginginkan

































            dalam pepatah Jawa bahwa guru       Namun antara harapan dengan    penyelesaian,” ujar Irwan bijak.
            adalah sosok yang di-gugu omongane  kenyataan, seringkali sulit bertemu  Sebelumnya, Fraksi Partai Keadilan
            lan ditiru kelakoane (dipercaya   dan hal itu juga membuat ayah 10  Sejahtera (F-PKS), partai yang
            ucapannya dan dicontoh            orang anak itu terpaksa berkompromi  membawa Irwan ke Senayan,
            tindakannya). Baginya, menyandang  dengan realitas. Seperti ketika  termasuk salah satu fraksi yang
            profesi guru berarti harus menjaga  pemerintah berencana melaksanakan  menolak UAN.
            citra, wibawa, keteladanan, integritas,  Ujian Akhir Nasional yang kemudian  Membela aspirasi dengan
            dan kredibilitasnya. Ia tidak hanya  memicu pro dan kontra. “Pakar-pakar  menolak UAN misalnya,  perlu
            mengajar di depan kelas, tapi juga  pendidikan itu yang sama-sama  rasionalitas berdasarkan beberapa
            mendidik, membimbing, menuntun,   profesor pendidikan, ada yang    logika. Misalnya, menolak karena ada
            dan membentuk karakter moral yang  mendukung UAN dan ada yang      penyimpangan, menolak karena ada
            baik bagi siswa-siswanya.         menolak UAN dan keduanya punya   sesuatu.
               Kiprahnya di DPR sangat        rujukan yang mungkin sama-sama      “Nah, Ketika penolakan itu
            mewarnai hadirnya guru-guru di    benar. Tapi tidak bisa ketemu,” kata  disampaikan kepada pemerintah dan
            Indonesia dengan kualitas yang bisa  mantan calon Gubernur Sumatra  pemerintah berjanji akan
            diandalkan dan mampu melahirkan   Barat ini.                       memperbaiki dan mengatasi dengan
            nilai-nilai unggul dalam praktik dunia  Demi mengatasi kebuntuan,  kebijakan, pengawasan ketat dan


            44      PARLEMENTARIA TH. XXXIX NO. 65
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49