Page 50 - MAJALAH 65
P. 50
KUNJUNGAN KERJA
pertahanan udara yang masih tersisa di akan mengkaji ulang rencana terus mendukung TNI sehingga tugas
Indonesia. Sebab, bandara militer yang pengembangan citylink di daerah barat pokok TNI sebagai alat untuk
lain seperti Abdurahman Saleh di Jatim tersebut. Menurut Soekarwo, memperkokoh persatuan Negara
Malang, dan Halim Perdanakusuma di kemungkinan Pemprov akan memikirkan Kesatuan Republik Indonesia. Komisi I
Jakarta, telah berubah fungsi menjadi cara untuk segera memperlebar jalan dan DPR secara logika tidak bisa menerima
bandara komersial. mempercepat pembangunan pelabuhan keadaan TNI yang seperti sekarang ini,
“Hampir 50 persen pesawat tempur yang ada di Pacitan. “Kalau tetapi hal tersebut menurut Guntur
kita berada di Iswahjudi, itu yang paling memungkinkan, ya dibangun bandara kembali kepada masalah anggaran yang
penting, berbahaya sekali untuk baru untuk itu,” jelas Soekarwo. tersedia.
keamanan Indonesia jika dibuka untuk Sementara itu, Kepala Dinas Untuk ke depan, Guntur berharap
umum,” tegas Guntur. Informasi dan Telekomunikasi Jatim agar TNI bisa menjadi lebih kuat, yang
Penolakan yang sama disampaikan Suwanto menjelaskan, penarikan biaya bisa dibanggakan sebagai tulang
Anggota Komisi I lainnya Ario pembangunan tower hanyalah berupa punggung keutuhan NKRI. Selain itu
Wijanarko. Menurut Ario, Bandara kompensasi saja dari pihak operator Guntur juga berharap dengan buruknya
Iswahjudi Madiun harus dipertahankan kepada penduduk yang rumahnya dekat alutisita dan kesejahteraan prajurit TNI
sebagai bandara khusus militer, sebab dengan pembangunan tower. tidak terjadi demoralisasi di tubuh TNI.
jika bandara Iswahjudi dibuka untuk Pemerintah Daerah jawa Timur “Kalau kita tidak kuat mental, dengan
umum dikhawatirkan akan mengganggu mempersilahkan para operator untuk keadaan seperti itu bisa saja terjadi, tapi
dan akan menimbulkan masalah baru. membangun tower dengan ketentuan saya yakin prajurit TNI akan selalu setia
“UU Pertahanan menyatakan tidak boleh melebihi batas ketinggian kepada NKRI,” jelas Guntur.
bahwa daerah Lanud Iswahjudi itu basis yang telah ditentukan yaitu setinggi tiga
yang netral, jadi tidak bisa dibuka untuk meter. Bila ketinggian tower melebihi Honor Gumil Minim
komersial,” jelas Ario. ketentuan yang telah ditetapkan, Minimnya honor yang diterima oleh
Ario menambahkan, ada cara lain Suwanto mengatakan pihak operator para Guru Militer (Gumil) yang
yang dapat dilakukan oleh Pemprov Jatim harus memberikan dana kepada daerah. mengajar di lingkungan TNI seperti TNI
untuk memajukan daerah barat Jawa AL dan TNI AU juga menjadi sorotan
Timur yaitu dengan memperluas jalan Alutisita TNI Memprihatinkan Tim Kunker Komisi I DPR.
atau membangun jalan bebas hambatan. Guntur Sasono mengatakan kondisi Arif Mudatsir Mandan mengaku
“Jangan sampai ingin mencari Alat Utama Sistem Pertahanan prihatin atas fasilitas alin alongin, honor
kemudahan, malah mengganggu (Alutsista) Indonesia sangat pengajar dan beberapa penunjang proses
masalah pertahanan Indonesia,” ujarnya. memprihatinkan. Hal tersebut dapat belajar mengajar yang terdapat di
Meski melarang penggunaan terlihat pada saat Tim Kunjungan Kerja Komando Pengembangan dan
Bandara Iswahjudi Madiun sebagai Komisi I DPR ke Provinsi Jawa Timur Pendidikan TNI AL (Kobangdikal) dan
bandara komersial, DPR tidak melihat secara langsung alutsista di Pusat Pendidikan Pertahanan Udara
menghalangi keinginan Pemprov Jawa lingkungan TNI, seperti yang terdapat Nasional (Pusdikhanudnas) TNI AU
Timur untuk mengembangkan citylink di Kodam V/Brawijaya, Lanud yang dinilainya minim untuk ukuran
di daerah Jatim bagian barat. Komisi I Iswahjudi Madiun, dan Makoarmatim. lembaga pendidikan milik TNI ini.
DPR menyerankan agar Pemprov Jatim Di satu sisi menurut Guntur, TNI “Saya kaget dan prihati atas temuan
untuk membangun bandara baru yang sudah mengalami reformasi, tetapi realita ini, temuan ini akan kita tindaklanjuti di
berada di luar zona aman penerbangan reformasi tanpa didukung kemampuan Komisi I DPR,” tegas Arif.
pesawat tempur di Iswahjudi. teknis belum bisa mengarah kepada Keprihatinan senada juga
Dalam pertemuan tersebut juga reformasi yang sebenarnya untuk TNI disampaikan oleh Andreas Pareira.
dibahas mengenai masalah penarikan kembali kepada fungsi dasarnya. Politisi PDIP ini menyoroti kecilnya
biaya pembangunan tower operator “Kita siap kembali ke fungsi dasar honor yang diterima gumil untuk satu
seluler oleh pemerintah daerah. TNI, tetapi tidak didukung oleh alat-alat jam pelajaran. Untuk ukuran sekolah
Arif Mudatsir Mandan mengatakan, dan persenjataan yang memadai, kita Perwira, satu jam pelajaran gumil
penarikan biaya pembangunan tower sangat prihatin,” ujar Guntur. Kobangdikal hanya dibayar Rp. 8000,
oleh Pemprov akan mengganggu kinerja Ditengah keprihatinnya kepada kemudian sekolah Bintara dibayar Rp.
para operator. Padahal menurut Arif, para Alutisita TNI, Guntur memberikan 6000, sedangkan untuk sekolah
operator mempunyai tugas apresiasi yang sangat tinggi kepada TNI Tamtama dibayar Rp. 5000.
mencerdaskan kehidupan bangsa yang tetap menjaga loyalitas kepada “Kasihan sekali gumil di sini, padahal
dengan memberikan informasi secara pemerintah dengan berkomitmen dalam mereka harus menyiapkan bahan ajaran,
luas kepada masyarakat. rangka membela Negara dan bangsa yang ada mungkin mereka nombokin,”
Dalam penjelasannya kepada dengan kondisi anggaran yang sangat katanya.
Komisi I DPR, Sekda Pemprov Jatim terbatas. Usai menerima paparan, Tim Kunker
Soekarwo mengatakan, Pemprov Jatim Komisi I DPR menurut Guntur akan Komisi I DPR melakukan kunjungan ke
50 PARLEMENTARIA TH. XXXIX NO. 65