Page 16 - MAJALAH 205
P. 16

LAPORAN UTAMA







            Kata DPR tentang Rencana


            Substitusi LPG menjadi DME







                                                                                 Wakil Ketua Komisi VII DPR RI -
                                                                                 Dony Maryadi Oekon :
               Selama ini hampir seratus persen liquid petrolium gas
                                                                                   Terus terang, saya betul-betul
               (LPG) yang ada di dalam negeri merupakan produk Impor.            ingin mendorong DME agar dapat
               Meski demikian, tentu harus ada persiapan yang matang             mensubsitusi LPG. Penggunaan LPG
               untuk bisa merealisasikan rencana substitusi atau LPG             di Indonesia cukup tinggi, kurang lebih
               dengan dimethyl ether (DME). Berikut beberapa pendapat            96 persen masyarakat Indonesia,
               anggota DPR RI dari Komisi VII yang membidangi Energi dan         khususnya rumah rumah tangga
                                                                                 menggunakan LPG. Namun kita ketahui
               Sumber Daya Mineral (ESDM), serta Komisi VI DPR RI yang           harga LPG saat ini bisa dikatakan
               diantaranya membidangi Badan Usaha Milik Negara (BUMN)            sebagai bahan bakar yang paling mahal.
                                                                                 Pasalnya, hampir seratus persen LPG
               dan perdagangan. l ayu/es
                                                                                 merupakan produk impor, yang tentu
                                                                                 mendapat subsidi Negara. Sehingga
                                                                                 dengan mengembangkan dan
                                                                                 memproduksi DME ini bisa membantu
              Wakil Ketua Komisi VI DPR RI - Mohamad Hekal :                     Negara mengurangi subsidi terhadap
                                                                                 LPG impor tadi.
                Saya setuju soal DME, dan kami tentu mendukung rencana pemerintah yang   Tidak hanya itu, konon, DME juga
              akan mengganti LPG impor dengan DME yang berasal dari batu bara. Namun   lebih ramai lingkungan. DME dinilai
              tentu harus dipikirkan lagi berbagai halnya, terlebih salah satu BUMN kita, PT   lebih mudah terurai di udara, sehingga
              Bukit Asam akan menjadi penyuplai batu bara untuk DME itu baru saja memiliki   tidak merusak ozon dan meminimalisir
              pemimpin baru (Dirut-red). Sehingga tentu harus dipersiapkan dulu segala   gas rumah kaca hingga 2 persen.
              sesuatunya dengan lebih matang lagi.                               Sementara menurut Data Kementerian
                Jangan sampai rencana baik itu nantinya malah akan menjadi bumerang yang   ESDM, LPG per tahun menghasilkan
              merugikan PT Bukit Asama atau BUMN kita sendiri. Pasalnya sebagaimana   emisi 930 kg CO2. Dengan DME akan
              diketahui untuk mengganti LPG impor ke DME batu bara itu, selain   berkurang menjadi 749 kg CO2.
              membutuhkan teknologi dan investasi atau biaya yang cukup tinggi.



              Anggota Komisi VI DPR RI - Khilmi :                        Anggota Komisi VII DPR RI - Mulyanto :



                Saya sangat mendukung rencana subtitusi LPG ke      Substitusi LPG dengan DME, sebagai hasil gasifikasi batu bara adalah
              DME. DME atau dimethyl ether itu sendiri merupakan   langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan kita pada impor
              pengembangan teknologi dari batubara kalori rendah.   LPG. Hal ini tentu harus kita dukung. Meski demikian, Pemerintah juga
              Karena sebagaimana diketahui ketergantungan Indonesia   harus menghitung secara cermat aspek keekonomiannya. Jangan
              terhadap gas LPG sangat tinggi. Sehingga jika DME bisa   sampai upaya ini malah membebani APBN kita.
              diproduksi sendiri oleh Negara kita, melalui PT Bukit Asam   Saya berharap pemerintah menyiapkan skema produksi, distribusi
              dan Pertamina tentunya, maka akan membantu devisa   dan mekanisme substitusi LPG ke DME secara cermat. Agar harga
              negara yang sangat besar. Sementara itu, untuk para pelaku   DME bisa bersaing dengan harga LPG, termasuk juga juga dengan
              industri LPG hingga sampai ke agen eceran jangan khawatir,   harga gas alam (LNG) atau kompor listrik. Karena kalau biaya produksi
              karena core bisnis DME ini tidak berbeda LPG.       DME lebih mahal, tentu itu akan berpotensi membebani APBN.



             16     PARLEMENTARIA      EDISI 205      TH. 2022
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21