Page 20 - MAJALAH 195
P. 20
ANGGARAN
Menyambut PPnBM yang Baru
Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) kembali dibahas berkelanjutan, serta menyerap tenaga
di parlemen. Awal Maret lalu, pemerintah mengumumkan bahwa kerja,” kata Dito saat membuka rapat
kerja.
ada kebijakan baru di tengah pandemi Covid-19, yaitu pajak Pemerintah melalui Menkeu
penjualan 0 persen untuk mobil 1500 cc ke bawah dengan menyampaikan dua usulan skema
kandungan lokal 70 persen. dalam Rancangan PP Nomor 73
Tahun 2019. Skema pertama, tarif
PPnBM untuk Plug-in Hybrid Electric
Vehicle (PHEV) sebesar 5 persen,
yang sebelumnya 0 persen, full-
omisi XI DPR RI pun 73 Tahun 2019 tentang Barang Kena hybrid sebesar 6 persen atau naik
bergegas menggelar Pajak yang Tergolong Mewah Berupa dari sebelumnya sebesar 2 persen,
rapat kerja dengan Kendaraan Bermotor yang Dikenai dan full-hybrid sebesar 7 persen dari
Menteri Keuangan Sri Pajak Penjualan atas Barang Mewah. sebelumnya 5 persen.
K Mulyani Indrawati medio Perubahan regulasi tersebut disambut Sementara skema kedua, akan
Maret lalu untuk membahas kebijakan baik, di tengah berbagai program dilakukan setelah investasi berlangsung
populis tersebut. Dipimpin Ketua Komisi kebijakan pemulihan ekonomi nasional selama dua tahun dan setelah adanya
XI DPR RI Dito Ganinduto, PPnBM yang terus berlangsung di Indonesia. investasi yang signifikan di produk mobil
pun dimatangkan kembali. Rencana “Ini adalah momentum yang baik listrik atau battery electric vehicle (BEV).
kebijakan tersebut nantinya akan di tengah keberlanjutan berbagai Sehingga, tarif PPnBM untuk PHEV
memperbarui pula tarif pajak kendaraan program pemulihan ekonomi nasional menjadi 8 persen, full-hybrid menjadi
jenis mobil listrik sesuai dengan dampak dalam mendorong sektor prioritas/ 10 persen (Ps 26), full-hybrid 11 persen
emisi karbon yang ditimbulkan. prospektif bernilai tambah tinggi dan (Ps 27), full-hybrid 12 persen dari
Ada yang perlu diperbarui dengan mampu mendorong pertumbuhan sebelumnya 8 persen (Ps 28), mild-
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor perekonomian lebih tinggi dan hybrid 12 persen dari sebelumnya 8
Ketua Komisi XI DPR RI Dito Ganinduto. Foto: Arief/nvl
20 PARLEMENTARIA EDISI 195 TH. 2021