Page 16 - MAJALAH 93
P. 16

yang tidak tahu peranan suami-sua-
           mian.  Ibu  yang  tidak  tahu  peranan-
           nya adalah ibu-ibuan.

           Ini yang terjadi sekarang?
             Saya berikan contoh supaya jelas.
           Di sebuah pengadilan saya menyak-
           sikan sepasang suami istri menangis
           sejadi-jadinya  karena  anaknya  divo-
           nis  9,5  tahun  penjara  karena  mem-
           bunuh dan narkoba. Hakim bertanya
           bagaimana kau terima hukuman itu.
           Saya terima Pak jawabnya. Saya tahu
           Pak  Hakim  menjalankan  tugas,  saya
           tidak dendam pada Pak Jaksa, pada
           Pak Polisi, tapi demi Allah saya den-
           dam pada kedua makhluk itu, seraya
           menunjuk kepada Ayah dan Ibunya.
           Mereka bertengkar setiap hari, piring
           dan pintu dibanting. Tidak ada keda-
           maian di rumah kami, tidak ada sua-
           sana aman. Ini sekarang yang harus
           saya tebus dengan 9,5 tahun penjara.
           Ayahnya  bertanya,  kurang  apa  aku,
           kurang apa mamamu? (Kamu jangan
           jadi  nangis,  kata  Taufik  pada  repor-
           ter Nita yang terlihat berkaca-kaca -
           red). Ini kenyataan. Jawaban anak ini,
           Papa  dan  Mama  tidak  kurang  apa.
           Papa  antar  saya  ke  sekolah  terbaik,
           pakaian  saya  lebih  dari  pantas,  tapi
           Papa tidak  punya  waktu buat saya.
           Saya  ingin  bicara  buat  Papa,  tapi
           Papa  tidak  punya  waktu.  Saya  ingin
           bicara  dengan  Mama,  tapi  sibuk.
           Jadi  keduanya  melakukan  tugasnya,
           fungsi sebagai bapak, ibu, wewenang
           sebagai bapak dan ibu, tapi mereka
           tidak  menjalankan  peran  sebagai
           bapak dan ibu.
           Bagaimana mengaitkan fakta
           tadi dengan reformasi birokrasi?
             Coba  kita  lihat  tugas  parlemen
           ini,  sedih  saya  (diam sejenak  sambil                                  Wakil Ketua komisi II DPR Taufik Effendi
           menghela nafas panjang – red);  Per-  output. Saya coba martabaknya, lho   dalam  maknanya.  Coba  lihat,  tugas
           tama,  parlemen  mencerdaskan  ke-  kok keras, kok asin. Berarti you bukan   pokok anda ngaku tukang kayu, anda
           hidupan bangsa itu peranannya. You   martabak, tapi pelawak, pembohong   bikin kursi, kayu pada umumnya ada
           lihat sehari-hari di parlemen mencer-  besar.                       yang  gampang  diserut,  gampang
           daskan  tidak?  Kedua,  menyejahte-                                 dihaluskan, ada juga yang sulit. Jadi
           rakan  masyarakat,  itu  peranannya.   Itu maknanya dalam ya?       every single  words  have  their  own

           Kalau ada yang ngaku tukang marta-   Salah  membajak  sawah,  hanya   meaning.  Peran  itu  adalah  amanah,
           bak, bisa beli martabak dong. Pak ini   rusak  padi  semusim.  Salah  menge-  setiap   orang    mempunyai  multi
           martabak  bikinan  saya,  ini  normatif,   lola  negara  rusak  satu  generasi.  Itu   peran,  sebagai   ibu,   pegawai,   istri.


                                                                              | PARLEMENTARIA  |  Edisi 93 TH. XLII, 2012 | 17
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21