Page 40 - MAJALAH 93
P. 40

seperti sekarang pemeriksaan dilaku-
           kan  di klinik-klinik kecil.  Pemeriksaan
           yang dilakukan harus betul-betul,  ha-  foto:internet/kemlu.go.id
           rus sudah menyesuaikan dengan Per-
           pres yang baru yaitu Perpres Nomor
           64/2011  tentang  pemeriksaan  kese-
           hatan dan psikologi yang diwajibkan
           kepada  Sarana  Kesehatan  (Sarkes)
           yang  memiliki  tiga  ahli  atau    spesi-
           alis, misalnya peñata rontgen, dan itu
           hanya  dimiliki  oleh  rumah  sakit.  “Ti-
           dak bisa Sarkes   yang dimiliki klinik,
           karena  melibatkan  dokter  spesialis
           sebagai  penanggung  jawab  dan  itu
           hanya  ada di rumah sakit,” ujarnya.
             Mengenai  kewenangan  BNP2TKI
           dan  kewenangan  Pemerintah  dalam
           hal  ini  Kementerian  Tenaga  Kerja,
           dijelaskan Supriyatno bahwa ada ke-
           wenangan  mengenai  regulator,  ada
           kewenangan  operator  dan  ada  ke-
                                                                                      TKI yang akan berangkat ke luarnegeri
           wenagan pengawas.
             BNP2TKI kita berikan kewenangan
           dalam  sisi  pengawasan,  baik  pada
           saat  pra  penempatan,  penempatan
           maupun  pasca  penempatan.  Peme- foto:internet/irganchairulmahfiz.com
           rintah sebagai regulator dan sebagai
           pelaksana penempatan itu adalah bisa
           BUMD, bisa BUMN, bisa juga swasta,
           tapi dimasaknya di daerah.
             Kemudian  dalam  konteks  perlin-
           dungan,  ruang lingkup perlindungan
           yang  diberikan  adalah perlindungan
           dalam sistem penempatan mulai dari
           pra  penempatan,  penempatan  sam-
           pai  pasca  penempatan.  Wewenang
           pemerintah  diberikan  lebih  besar
           daripada swasta dalam sisi  perlindu-
           ngan.                             um  asuransi  luar  negeri.  Konsursium   beri fungsi perlindungan.
             Mengenai  masalah    pembiayaan,   dalam  negeri  preminya  ditanggung   Setelah  selesai  (tahap  pasca  pe-
           dalam  UU  PPILN  diatur  secara  jelas.   oleh  PJTKI,  konsursium  asuransi  luar   nempatan), pemerintah dalam hal ini
           Mana yang menjadi  tanggung jawab   negeri  ditanggung  oleh  pengguna.   Kementerian Tenaga Kerja  memberi
           pengguna  dan  mana  pembiayaan   Yang  sekarang  kosursium  asuransi   modal, agar pekerja Indonesia  mam-
           yang  menjadi  tanggung  jawab  TKI.     dalam negeri, tapi TKInya di luar ne-  pu  bekerja  dan  tidak  perlu  ke  luar
           Maksimal  hanya  satu  bulan  gaji  be-  geri. Jadi jika  ada masalah disana ti-  negeri lagi.
           sarnya pembiayaan yang ditanggung   dak ada penyelesaian.              Soepriyatno  berharap,  UU  PPILN
           oleh  calon pekerja,  yang terjadi saat   Di  negara-negara  penerima  pe-  harus  menjadi  prioritas  Komisi  IX
           ini  bisa  sampai  enam  bulan.  Karena   kerja  indonesia  terbesar  harus    ada   DPR RI. Karena UU PPILN merupakan
           tidakadanya ketidakjelasan berapa bi-  Perwakilan Luar Negeri  dari BNP2TKI   perjuangan  DPR  dalam  melindungi
           aya yang dikenakan kepada TKI.    dan    Atase  Ketenagakerjaan  yang   tenaga kerja dan calon tenaga kerja.
             Demikian  pula  dengan  sistem   akan  membantu  proses  diplomasi   “Dengan  UU  yang  komprehensif  ini,
           asuransi  diatur  dengan  tegas  dalam   hingga mudah memberikan advokasi.   mudah-mudahan  masalah  ketenaga-
           UU PPILN nanti. Akan ada  konsursium   Namun, tetap dengan menjadikan Ke-  kerjaan   dapat   terselesaikan  dengan
           asuransi dalam negeri dan  konsursi-  menterian Luar Negeri  sebagai pem-  baik,” tegas Soepriyatno. (sc)


                                                                              | PARLEMENTARIA  |  Edisi 93 TH. XLII, 2012 |  1
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45