Page 43 - MAJALAH 93
P. 43

LEGISLASI
               LEGISLASI

































                                                                                                  foto:internet/hebel.co.id

           koreksi  dan  intervensi  dari  pangan   DPR  Firman  Subagyo,  RUU  Perlin-  ngan  persyaratan  yang  mudah  dan
           asing, “Kata dapat ini tidak memberi-  dungan  Pemberdayaan  Petani  (PPP)   lembaga  keuangan  mikro  itu  ada  di
           kan kepastian dan tidak memberikan   didalam  salah  satu  pasalnya  meng-  tingkat  kecamatan-kecamatan,  se-
           perintah  dari  UU.  Karena  kata  dapat   adopsi  konsep  pengembangan  per-  hingga petani akan mudah mendapat-
           bisa segera terbentuk atau lama ter-  tanian  berbasis  teknologi  dengan   kan pelayanan permodalan.
           bentuk  atau  tidak  terbentuk  sama   manajemen hulu hilir dan salah satu-  Namun  sayangnya,  kata  Firman,
           sekali,” tegasnya.                nya adalah petani itu dibuatkan asu-  sampai hari ini draft RUU yang telah
             Lembaga yang diinginkan lebih si-  ransi. “Sistem ini sudah berjalan dine-  disampaikan DPR kepada Pemerintah
           fatnya koordinatif, yang mengkoordi-  gara-negara  lain  seperti  Korea,  Cina,   belum mendapatkan respons. Karena
           nasikan tugas-tugas kementerian lain   Jepang  dan  di  Amerika  juga  sudah   pemerintah  keberatan  terhadap  dua
           terkait  pangan,  sehingga  keinginan   mulai jalan,”ujarnya.       pasal itu.
           masalah pangan ke depan tidak terjadi   Oleh karena itu, katanya, gagasan   Padahal, kalau dua pasal itu ditun-
           kerawanan pangan. Ini merupakan ke-  pemikiran kita sudah sangat maju dan   da oleh pemerintah justru esensi dari
           bijakan preventif yang dilakukan ber-  ketika petani nanti dihadapkan pada   pada pentingnya RUU tersebut rohnya
           sama mengingat penting kedaulatan   persoalan-persoalan,  petani  tidak   ada di dua pasal itu. Kalau dua pasal
           pangan,  kemandirian  pangan,  dan   akan  kebingungan  seperti  sekarang   itu tidak disetujui pemerintah artinya
           ketahanan pangan nasional.        ini.                              pemerintah tidak peduli kepentingan
             Kita  sadari  bersama  kesiapan    Inilah  yang  diharapkan  dari  RUU   rakyat kecil, dan tidak berpihak pada
           menghadapi situasi mendatang, yang   ini, disamping aspek untuk memberi-  kepentingan petani.
           sekaligus  akan  membangun  industri   kan  cover  asuransi  juga  mengenai   Sementara, terkait RUU P2H Wakil
           pangan,  tidak  bisa  diselesaikan  oleh   aspek  pembiayaan.  Di  negara-nega-  Ketua Komisi IV DPR Herman Khaeron
           satu  kementerian,  banyak  kemen-  ra  maju  seperti  Korea  dan  Cina,  ada   mengatakan,  persoalan  pembalakan
           terian  yang  akan  terkait  didalamnya   yang disebut Bank Pertanian. Tapi di   liar  bukan  saja  berdampak  buruk
           sehingga  diharapkan  koordinasinya   Indonesia,  Bank  Pertanian  itu  tidak   pada kerusakan alam melainkan juga
           akan lebih jelas.                 pada tatanan ideal, karena untuk pe-  bisa mematikan perekonomian rakyat
             RUU  Pangan  tidak  memberikan   tani menengah ke bawah, paling sulit   dan  merugikan  pemasukan  negara.
           beban  berat  terhadap  Pemerintah,   mendapatkan  akses  kemudahan  dari   Melalui  RUU  ini  diharapkan  dapat
           Justru akan memberikan keringan ke-  Perbankan.                     mengurangi deforestrasi yang terjadi
           pada pemerintah kedepan,” kata Mu-   Untuk  itu,  di  dalam  RUU  ini  juga   di  Indonesia,  karena  melalui  RUU  ini
           rady Darmanjah.                   memasukkan  dalam  salah  satu  pasal   para  pembalak  liar  akan  dikenakan
                                             dibentuknya  lembaga  keuangan  mi-  sanksi bagi yang mengetahui dan ter-
           Mandegnya RUU PPP                 kro  yang  akan  memberikan  aspek   libat pembalakan liar di area hutan.
             Menurut  Wakil  Ketua  Komisi  IV   pelayanan  modal  kepada  petani  de-  ***


            | PARLEMENTARIA |  Edisi 93 TH. XLII, 2012 | |
             | PARLEMENTARIA |  Edisi 93 TH. XLII, 2012
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48