Page 24 - Stabilitas Edisi 208 Tahun 2024
P. 24

adalah 5 persen dari pendapatan kotor   merugikan lembaga, tetapi juga
                     Berdasarkan survei,    perusahaan,” kata laporan itu.     stakeholder lain.
                     tindakan fraud telah      Menurut ACFE, angka kerugian       Menurut dia, strategi manajemen
                  menyebabkan kerugian      5 persen ini tidak pernah menurun   anti fraud sejatinya sudah diterapkan di
             total rata-rata tahunan pada   jika dibanding survei sebelumnya.   sektor perbankan dan asuransi. Kini OJK
                     perusahaan sebesar     Padahal berbagai langkah sosialisasi   menilai perlu aturan yang lebih luas dan
               5 persen dari pendapatan     dan penerapan strategi anti fraud sudah   komprehensif untuk mengatasi kerugian
                       kotor perusahaan.    banyak dilakukan. “Kemungkinan     yang lebih luas dan meningkatkan
                     Dan angkanya terus     besar kerugian total rata-rata tahunan   pengendalian risiko di seluruh sektor jasa
                               bertahan.    5 persen tidak menurun karena variasi   keuangan.
                                            dan jenis fraud terus bertambah, canggih,   “Oleh karena itu, aturan ini
                                            dan makin kompleks mendahului      mewajibkan seluruh lembaga keuangan
                                            pengembangan teknik dan perangkat   memiliki strategi anti fraud. Ini jadi
                                            deteksi. Hal ini membuktikan bahwa   langkah preventif dimana lembaga
                                            fraud tidak pernah mati dan selalu   keuangan lebih proaktif dalam mencegah
                                            mengintai di setiap kesempatan atau   terjadinya fraud di lingkungan mereka,”
                                            peluang,” jelas laporan itu.       jelas Hery.
                                               Presiden ACFE Indonesia Chapter    Harus diakui, bahwa dengan
                                            Hery Subowo mengakui bahwa otoritas   diberlakukannya aturan strategi anti
                                            cukup responsif terhadap perkembangan   fraud yang baru ini ada tantangan yang
                                            bisnis yang ada. Penerbitan aturan   harus dihadapi lembaga keuangan
                                            manajemen anti fraud yang baru ini, kata   terutama perbankan. Maka bank-bank
                                            dia adalah sebagai wujud respons otoritas   besar dengan kompleksitas layanan yang
                                            terhadap meningkatnya kompleksitas   makin tinggi harus segera menyesuaikan
                                            kegiatan usaha lembaga keuangan yang   diri dengan aturan baru ini.
                                            juga membuat risiko fraud meningkat.   “Mereka harus terus berinovasi
                                            Dengan berkembangnya sektor jasa   dalam menghadapi fraud yang lebih
                                            keuangan, dampak fraud tidak cuma   canggih memanfaatkan teknologi.


         24   Edisi 208 / 2024 / Th.XIX    www.stabilitas.id
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29