Page 20 - Stabilitas Edisi 213 Tahun 2025
P. 20
Eko menilai, ketika BUMN sehat guna meningkatkan efisiensi dan daya
termasuk keempat Himbara masuk saing ekonomi nasional.
dalam pengelolaan Danantara, mereka Kepala Eksekutif Pengawas
tidak hanya membiayai BUMN yang Perbankan OJK, Dian Ediana Rae,
sakit, melainkan juga harus memberikan menyatakan meski mendapat posisi
suntikan modal untuk holding investasi khusus, ketiga bank milik negara
Danantara. tetap harus mematuhi regulasi
“Ada banyak BUMN yang sakit perbankan yang berlaku. “OJK
tetap dimasukkan dalam Danantara, memiliki kewenangan untuk mengatur
sentralisasi semacam ini yang dan mengawasi industri perbankan
menjadikan sentimen negatif terhadap guna memastikan pengelolaan Bank
satu BUMN tertentu yang tidak ada BUMN tetap prudent, govern, serta
kaitan dengan bank sebetulnya, tapi mengedepankan manajemen risiko yang
karena bank BUMN masuk dalam skema memadai demi menjaga stabilitas sistem
itu dia kena sentimen,” tuturnya. keuangan nasional,” ujar dia.
Masih berdasarkan laporan keuangan Sebagai perusahaan terbuka, Bank
BUMN di tahun 2023, adapun BUMN Mandiri, BRI, dan BNI juga harus
kurang dan tidak sehat yang nantinya menjaga kinerja mereka agar tetap
diprediksi akan menambah beban bank menarik bagi investor. Dian menegaskan
BUMN di antaranya Bio Farma, Krakatau meski bergabung dengan Danantara
Steel, Garuda Indonesia, serta BUMN operasional tiga bank tersebut tidak akan
Dian Ediana Rae, Kepala Eksekutif karya seperti Waskita Karya dan Wijaya terganggu, dan simpanan masyarakat
Pengawas Perbankan OJK Karya. tetap aman.
Eko juga menilai model awal “OJK telah berkoordinasi dengan
Treatment terhadap Danantara bisa dibilang berbeda dengan kementerian dan lembaga terkait, serta
industri perbankan, untuk memastikan
SWF pada umumnya yang mengandalkan
bank, terutama Bank surplus dan dividen ketika kondisi bahwa pengelolaan Bank BUMN di
BUMN ini sangat anggaran negara sudah stabil. Sementara, bawah BPI Danantara berjalan sesuai
sensitif dan tidak Danantara mengandalkan kepemilikan regulasi dan prinsip kehati-hatian,”
aset BUMN dan dividen yang saat
lanjutnya.
bisa sembarangan. ini lebih dibutuhkan untuk menjaga Di tahun 2025, bank BUMN akan
Penting untuk keseimbangan APBN dan belanja negara. fokus pada inovasi digital, penguatan
“APBN kita sebetulnya kalau
manajemen risiko, serta strategi
memastikan mau dibilang jangka pendek sangat bisnis yang lebih terarah untuk
bagaimana butuh dividen (BUMN) untuk bisa mempertahankan pertumbuhan di
tengah tantangan ekonomi global dan
membuat belanja-belanja negara
manajemen tetap bisa terpenuhi. Nah sekarang domestik. Dian menekankan bahwa
Danantara nanti dana dari dividen itu yang tadinya ke konsep sovereign wealth fund seperti
negara diambil Danantara yang terjadi
yang diejawantahkan dalam bentuk
bisa menjamin dalam jangka panjang. Ini yang kita Danantara di Indonesia sudah diterapkan
keamanan bank khawatirkan, jadi risk ekosistemnya itu di banyak negara. Sebut saja Government
Pension Fund Global di Norwegia,
nyata,” pungkasnya.
yang masuk dalam Temasek Holdings di Singapura, serta
pengelolaan. Sisi Positif Qatar Investment Authority dan Abu
Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Dhabi Investment Authority di Timur
memastikan tiga bank BUMN, yakni Tengah.
Bank Mandiri, BRI, dan BNI, tetap “Dengan adanya BPI Danantara,
diawasi meskipun kini berada di kita berharap pengelolaan aset negara
bawah pengelolaan Danantara. menjadi lebih efisien dan transparan,
Sebagai informasi Danantara akan sehingga mampu memberikan dampak
mengonsolidasikan sejumlah BUMN positif bagi perekonomian nasional,”
strategis, termasuk di sektor keuangan, pungkasnya.
20 Edisi 213 / 2025 / Th.XX www.stabilitas.id