Page 14 - Stabilitas Edisi 218 Tahun 2025
P. 14
Menurut catatan
OJK dari 10 bank Menurut Huda, bank digital mampu seiring ketatnya kondisi pendanaan dan
digital dengan laba menarik nasabah melalui digital saving tuntutan investor terhadap imbal hasil
terbesar, mayoritas yang saat ini pertumbuhannya cukup yang berkelanjutan, fokus bergeser dari
mencatatkan pesat. Bank digital memanfaatkan betul pangsa pasar ke margin.
pertumbuhan double ekosistemnya untuk menarik digital Pada 2024, beberapa bank digital
digit hingga semester saving. Superbank dengan ekosistem telah memangkas pengeluaran promosi
pertama tahun ini. Grab, ataupun Sea Bank dengan lebih dari setengahnya. Sebagai gantinya,
ekosistem Shopee-nya. Selain itu, fitur menekankan adanya peralihan pada
dalam bank digital juga menarik generasi strategi cross selling, fee-based income,
mudah melakukan digital saving. dan efisiensi operasional. Peningkatan
infrastruktur teknologi—terutama sistem
Beralih Strategi berbasis cloud dan manajemen risiko
Memang, harus diakui, antara otomatis—membantu mengurangi biaya
tahun 2020 dan 2023, bank-bank digital overhead. Hasilnya: penurunan rasio
Indonesia secara kolektif menghabiskan biaya terhadap pendapatan di seluruh
miliaran rupiah untuk pemasaran sektor dan peningkatan profitabilitas
dan akuisisi nasabah. Praktik yang yang nyata.
diistilahkan dengan ‘bakar uang’ begitu Namun, fase emas ini mungkin tidak
melekat sebagai strategi menggaet akan bertahan lama. Seiring bank-bank
nasabah sebanyak-banyaknya, menjadi konvensional memodernisasi layanan
identik dengan sektor ini. Namun, digital mereka, perbedaan yang dulu
14 Edisi 218 / 2025 / Th.XXI www.stabilitas.id

