Page 26 - Stabilitas Edisi 218 Tahun 2025
P. 26
Sementara itu, Superbank, hasil memperkuat permodalan pada 2026.
transformasi dari Bank Fama yang “Sekitar 70 persen dana IPO akan
kini dikendalikan Grab, Emtek, dan digunakan untuk pembiayaan kredit dan
Singtel, menjadi wajah baru perbankan pengembangan teknologi,” demikian
digital yang menyasar segmen mass pernyataan resmi manajemen Superbank
market. Bank ini mencatat lonjakan dalam dokumen perseroran.
jumlah nasabah aktif lebih dari 2 juta Konsolidasi ini mencerminkan arah
pengguna sepanjang 2025, namun beban baru industri: skala dan sinergi lebih
operasional tinggi karena integrasi penting daripada sekadar kecepatan
teknologi dan biaya akuisisi nasabah pertumbuhan. Bank digital tanpa
(customer acquisition cost). ekosistem kuat cenderung terbebani
“Melalui integrasi dengan Grab dan biaya akuisisi dan promosi yang tinggi.
OVO, kami membangun kredibilitas
dan mempercepat adopsi digital,” kata Efisiensi dan Ekosistem
Tigor M. Siahaan, Presiden Direktur Setelah fase ekspansi besar-besaran,
Superbank, dalam sebuah kesempatan kini bank digital menghadapi ujian paling
wawancara, Juli 2025. “Tantangannya fundamental yaitu efisiensi biaya dana
kini bukan lagi menarik pengguna baru, dan keberlanjutan ekosistem. Mereka
tapi menjaga agar mereka tetap aktif dan yang bisa menekan cost of fund melalui
produktif,” tegas mantan Presdir CIMB ekosistem yang solid—entah lewat
Niaga ini. e-commerce, ride-hailing, atau payment
Vishal Tulsian, gateway—akan bertahan dalam jangka
Presiden Direktur Amar Bank Jurus Konversi lebih panjang.
Memang, gelombang merger dan Menurut data OJK, rasio biaya dana
Kami optimistis akuisisi (M&A) di sektor perbankan bank digital kini berada di kisaran 5-6
digital belum surut. Sejumlah
persen, lebih tinggi dibandingkan bank
dengan dukungan konglomerat dan perusahaan fintech konvensional besar yang rata-rata 3-3,5
ekosistem SBI besar masih aktif memburu bank kecil persen. Selain itu, biaya akuisisi nasabah
Holdings, kami berizin penuh untuk dikonversi menjadi baru masih mencapai Rp200–250
ribu per akun aktif, membuat strategi
bank digital.
bisa memperkuat Menurut data OJK, hingga ekspansi masif menjadi semakin mahal.
“Model digital banking akan
kualitas kredit dan pertengahan 2025 terdapat 23 bank bertahan jika mampu menciptakan
digital atau bank dengan layanan digital
menekan biaya dominan di Indonesia. Namun, analis siklus dana internal yang efisien,” jelas
dana. memperkirakan hanya separuhnya Teguh Hidayat, analis pasar modal dan
Direktur Avere Investama. “Kalau terus
yang akan bertahan dalam tiga tahun
mendatang. “Tidak semua model bisnis mengandalkan deposito berbiaya tinggi,
digital bank akan berumur panjang,” sulit untuk menyaingi margin bank
ujar Bhima Yudhistira, Direktur Center besar,” tegasnya.
of Economic and Law Studies (Celios). Bank dengan ekosistem besar akan
“Hanya mereka yang punya modal kuat, memiliki keunggulan alami dalam
ekosistem luas, dan efisiensi dana yang efisiensi transaksi. Hal itu bisa dilihat
akan survive,” pungkas Bhima. di bank-bank seperti SeaBank yang
Beberapa nama yang dikabarkan memiliki Shopee, Superbank dengan
sedang menjajaki konsolidasi antara Grab–OVO, dan Jago dengan Gojek.
lain Allo Bank dengan entitas keuangan Sementara bank digital yang berdiri
milik CT Corp, serta potensi kolaborasi sendiri atau tanpa dukungan grup
SeaBank dengan unit fintech di bawah konglomerat mulai tertinggal dalam hal
Shopee Indonesia. biaya operasional dan skala ekonomi.
Sementara Superbank, menurut Analis memperkirakan, periode 2026-
Bloomberg Intelligence, tengah 2027 akan menjadi babak seleksi alam
menyiapkan rencana IPO untuk bagi industri ini. Bank digital dengan
26 Edisi 218 / 2025 / Th.XXI www.stabilitas.id

