Page 27 - Stabilitas Edisi 218 Tahun 2025
P. 27

Bank Digital dan Ekosistem Terkuat di Indonesia (Semester I 2025)
          Bank   Pemegang Saham &   Aset  Nasabah   Pertumbuhan   Laba Bersih   Pertumbuhan
          Digital  Ekosistem Utama  (Rp Triliun)  Aktif (Juta)  Aset (YoY)  Semester I 2025 (Rp   Laba (YoY)  Kekuatan Utama
                                                          Miliar)
                 Grab Holdings, Emtek,
          Superbank            Rp25,7   4,1     +39 persen  Rp102,3    +31 persen  Kolaborasi Grab & OVO dorong transaksi digital
                 Singtel
          Bank Jago   GoTo Group (Gojek,   Rp61,9  8,3  +26 persen  Rp242,7  –10 persen  Ekosistem GoTo kuat di retail & payment
          (ARTO)  Tokopedia, GoPay)
          SeaBank
          Indonesia  Sea Ltd (Shopee Group) Rp57,4  11,8  +36 persen  Rp183,4  +6 persen  Pertumbuhan transaksi ShopeePay tinggi
          Amar Bank  Tolaram Group, SBI   Rp21,9  3,0  +22 persen  Rp125,6  –7 persen  Pinjaman mikro & kolaborasi fintech stabil
          (AMAR)  Holdings
          Allo Bank
          (BBHI)  CT Corp, Salim Group  Rp44,3  5,5  +29 persen  Rp161,8  +13 persen  Sinergi multi-bisnis dan pembayaran digital
          Sumber: Laporan Keuangan Semester I 2025 masing-masing emiten di BEI dan OJK Banking Statistics (Agustus 2025); diolah Riset Stabilitas.








































          kemampuan analitik data kuat dan   menggema di bursa, kini industri bank   Bank dengan ekosistem
          strategi pembiayaan mikro berkelanjutan   digital memasuki masa kontemplatif.   besar akan memiliki
          akan bertahan, sementara pemain   Investor lebih berhitung, regulator lebih   keunggulan alami
          dengan model “burn rate tinggi” berisiko   tegas, dan pelaku industri mulai realistis.   dalam efisiensi
          tersingkir.                       Kisah mereka kini bukan lagi tentang   transaksi. Sementara
            Lembaga riset McKinsey & Company   ledakan valuasi, melainkan tentang daya   bank digital tanpa
          dalam laporan “Southeast Asia Digital   tahan.                          dukungan grup
          Banking 2025” menulis, Indonesia     Di masa depan, hanya mereka yang   konglomerat mulai
          memiliki potensi pasar perbankan digital   bisa menyeimbangkan kecepatan digital   tertinggal dalam hal
          mencapai 70 miliar dollar AS pada 2030,   dengan ketahanan finansial yang akan   biaya operasional dan
          namun hanya 5-7 pemain utama yang   bertahan di tengah kompetisi yang kian   skala ekonomi.
          akan menguasai lebih dari 80 persen   padat. Euforia mungkin telah mereda,
          pangsa pasar.                     tetapi ujian sesungguhnya baru saja
            Dari semangat hype yang dulu    dimulai.*


                                                                              www.stabilitas.id   Edisi 218 / 2025 / Th.XXI 27
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32