Page 153 - Prosiding Seminar Nasional: Problematika Pertanahan dan Strategi Penyelesaiannya. Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional bekerja sama dengan Pusat Studi Hukum Agraria
P. 153

Tintin Surtini: Reforma Hukum Agraria Mengenai Penguasaan dan Kepemilikan ...     145


                   Reforma agraria selalu menjadi isu sentral yang mempengaruhi kondisi sosial ekonomi
             politik suatu bangsa sejak ribuan tahun silam. Dari masa ke masa, istilah, definisi, konsep
             serta makna reforma agraria itu berbeda-beda. Bahkan sampai saat ini, setelah ribuan tahun
             peradaban umat manusia belum ada kesepakatan para ahli tentang istilah, definisi, konsep
                                                                                                2
             serta  makna  reforma  agraria.  Sebagian  ahli  menyebutnya  sebagai  landreform, agrarian
                                          3
             development,  dan  lain-lain.  Istilah  landreform  masih  dipertahankan  hingga  menjelang
             pergantian abad ini.

                  Landreform  atau  reforma  agraria  merupakan  persoalan  krusial.  Masalah  pertanahan
             berpotensi memicu konflik.  Pecahnya konflik  ketika itu salah satunya disebabkan juga oleh
             penguasaan tanah secara paksa.
                  Perlawanan terhadap penguasa/pemilik tanah oleh rakyat terus terjadi. Dimana-mana

             perlawanan rakyat terhadap penjajah pecah. Cita untuk membebaskan diri dan membangun
             kehidupan yang lebih baik terus tersimpan di hati setiap penduduk Indonesia. Merdeka dari
             penjajahan merupakan idaman bangsa Indonesia. Kemerdekaan menjadi momentum politik
             untuk memperbaiki kehidupan petani. Pemerintah dituntut untuk memberikan kehidupan

             yang lebih baik bagi petani melalui reforma agraria.
                                                                   4
                  Belakangan  muncullah  istilah  redistribusi  tanah  yang  dianggap  memiliki  pengertian
             sama  dengan  landreform  serta  pembangunan  pertanian  (agrarian  development)  sebagai
                                                                                     5
             pengganti reforma agraria. Pada perjalanannya, istilah redistribusi tanah  dan pembangunan
             pertanian  tak  kunjung menemukan  konsep  yang  ideal.  Hal  ini  disebabkan  karena  terjadi
             konflik kepentingan dan ideologis dalam perumusan konsep tersebut. Dalam penyusunan
             konsepnya  pemerintah  dan  parlemen  harus  mengakomodasi  kepentingan  pengusaha

             (investor) yang cenderung kapitalistik, kepentingan kebutuhan ekonomi rakyat, kepentingan
             sosial rakyat serta eksistensi dan posisi Negara. Tidak mudah mencari formulasi ideal agar
             semua kepentingan itu terakomodasi. Inilah akar konflik agraria yang terjadi  di Indonesia.
             Jadilah isu reforma agraria sebagai wacana belaka tanpa realisasi yang dinikmati oleh rakyat.

                  Reforma  Agraria  diharapkan  mampu  memperbaiki  kondisi  lahan  pertanian  dan
             meningkatkan besar lahan yang dimiliki oleh petani, sehingga pada akhirnya meningkatkan
             kemakmuran petani dan sekaligus meningkatkan ketahanan pangan dengan meningkatnya

             jumlah produksi bahan pangan.
                  Akhir-akhir ini, semakin terlihat konflik yang terjadi di berbagai tempat dan mendapat
             perhatian  media  serta  kalangan  luas,  khususnya  konflik  lahan  baik  vertikal  maupun
             horisontal. Hal ini dikonfirmasi dalam laporan akhir tahun di tahun 2011 oleh Konsorsium


                2 Peraturan  pemerintah  dulu  menggunakan  kata  landreform.  Lihat  Republik  Indonesia,  Peraturan
             Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1953 Tentang Penguasaan Tanah-Tanah Negara.
                3 Komisi Agraria SBD, 2004.
                4  Keputusan  Menteri  Agraria/  Kepala  Badan  Pertanahan  Nasional  Nomor  11  Tahun  1997  Tentang
             Penertiban Tanah-Tanah Obyek Redistribusi Landreform.
                5  Arie  S.  Hutagalung,  Program  Redistribusi  Tanah  di  Indonesia:  Suatu  Sarana  Ke  Arah  Pemecahan
             Masalah Penguasaan Tanah dan Pemilikan Tanah, Jakarta: Rajawali Press, 1985.
   148   149   150   151   152   153   154   155   156   157   158