Page 158 - Prosiding Seminar Nasional: Problematika Pertanahan dan Strategi Penyelesaiannya. Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional bekerja sama dengan Pusat Studi Hukum Agraria
P. 158

150    Prosiding Seminar: Problematika Pertanahan dan Strategi Penyelesaiannya


             adil  atau  tidak  adilnya  suatu  tindakan  kepada  seseorang,  menurut  Ulpianus  adalah
                                                  11
             memberikan masing-masing haknya.  Semua rakyat Indonesia berhak untuk memiliki tanah.
             Tanah  yang  ada  di  segenap  penjuru  wilayah  Indonesia  adalah  untuk  rakyat  Indonesia.
             Dengan tanah tersebut, segenap kehidupan  berjalan.

                  Pancasila menyebutkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.  Tujuan prinsip
             “keadilan sosial” bagi seluruh rakyat Indonesia adalah untuk menciptakan suatu struktur
             yang harmonis dan teratur dalam masyarakat dengan menyediakan kesempatan bagi rakyat

             agar  bias  membangun  komunitas  yang  adil  dimana  yang  lemah  dan  miskin  dapat
                                                        12
             memperoleh bantuan sah dari pemerintah.
                  Dalam kenyataannya, ditemukan sejumlah warga negara Indonesia yang tidak memiliki
             tanah.  Hal  itu  disebabkan  oleh  struktur  dan  sistem  yang  tidak  memfasilitasi  WNI  untuk

             mendapatkan tanah. Di lain sisi,  Ada sejumlah orang atau badan hukum yang menguasai
             tanah yang demikian luasnya. Sehingga dapat dikatakan penguasaan tanah secara berlebihan
             merupakan bentuk monopoli. Ini ironis. Padahal keadilan sosial merupakan bentuk penghor-
                                                                             13
             matan terhadap apa yang secara sah sebagai hak-hak seseorang.
                  Monopoli tanah dalam bentuk penguasaan tanah dalam jumlah yang berlebihan tidak
                                                                                                        14
             sesuai  dengan  nilai  Pancasila  yang  menjunjung  asas  kebersamaan  dan  kekeluargaan.
             Dengan  asas  tersebut,  para  petani    saling  membantu,  kendati  hidup  dalam  kemiskinan.
                                                                                                15
             Masyarakat desa saling membantu dan saling tolong menolong di antara petani.  Pengu-
             asaan tanah secara berlebihan bertentangan dengan asas kekeluargaan atau kebersamaan.
                  Secara hukum, penguasaan tanah diakui dan menjadi pranata hukum. Dalam konteks
             hukum agraria Indonesia, tanah memiliki fungsi sosial. Tanah tidak boleh dikuasai tetapi

             dibiarkan  tidak  berfungsi  atau  tidak  dimanfaatkan.  Penguasaan  tanah  dengan  maksud
             mendapatkan  harga  tanah  yang  tinggi  ketika  dialihkan  kepada  pihak  yang  memerlukan
             merupakan bentuk dari pengabaian fungsi sosial dari tanah.
                  Kendati setiap warganegara dapat memperoleh hak atas tanah yang berupa Hak Milik,

             Hak  Guna  Usaha, Hak Guna  Bangunan,  Hak  Pakai  dan  Hak  Sewa  untuk  Bangunan  yang
                                                               16
             disebut dalam Pasal 20 sampai dengan 45 UUPA  tetapi hak itu tidak secara absolut dapat
             dipertahankan.  Jika  kepentingan  umum  menghendaki  dan  membutuhkan  tanah,  maka

             pemilik hak atas tanah harus melepaskannya dengan kompensasi yang disepakati.
                  Penetapan ganti rugi ini dilakukan oleh Penilai sebagaimana diatur dalam UU No.  2
             Tahun 2012 Tentang Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum Pasal 31-36. Penetapan



                11  Andreas Doweng Bolo, Bartolomeus Samho, Stephanus Djunatan, Sylvester Kanisius Laku, Pancasila
             Kekuatan Pembebas, Bandung: Universitas Parahyangan dan Penerbit Kanisius, 2012, hlm. 234.
                12  Bolo, Samho, Djunatan, Laku, Ibid.
                13  Ibid., hal 257.
                14  Amri Marzali, Antropologi & Kebijakan Publik, Jakarta: Kencana Prenada Media, 2012, hlm. 21.
                15 Ibid.,  hlm.  61.  Nilai  kultural  ini  disebut  oleh  Clifford  Geertz  sebagai  sharedpoverty.  Nilai  tolong
             menolong ini dianut oleh kebanyakan masyarakat Indonesia (ruralsociety).
                16  http://www.negarahukum.com/hukum/pengertian-penguasaan-tanah.html
   153   154   155   156   157   158   159   160   161   162   163