Page 46 - Prosiding Seminar Nasional: Problematika Pertanahan dan Strategi Penyelesaiannya. Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional bekerja sama dengan Pusat Studi Hukum Agraria
P. 46

38    Prosiding Seminar: Problematika Pertanahan dan Strategi Penyelesaiannya


                    19
             2012).   Pelaksana Pengadaan Tanah dapat dibantu oleh Sekretariat Pengadaan Tanah yang
             ditunjuk oleh Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah yang bertugas untuk menyiapkan adminis-
             trasi pengadaan tanah. Selanjutnya, Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah membentuk Satuan
             Tugas Pelaksana Pengadaan Tanah yang membidangi: (a) inventarisasi dan identifikasi data

             fisik penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah (Satgas A), dan (b)  inven-
             tarisasi dan identifikasi data Pihak yang Berhak dan Objek Pengadaan Tanah (Satgas B).
                  Pelaksanaan Pengadaan Tanah meliputi: (a) inventarisasi dan identifikasi penguasaaan,

             pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah; (b) penilaian Ganti Kerugian; (c) musya-
             warah  penetapan  Ganti  Kerugian;  (d)  pemberian  Ganti  Kerugian;  (e)  pelepasan  tanah
             instansi. Setelah Penetapan Lokasi, pihak yang berhak hanya dapat mengalihkan hak atas
             tanahnya kepada instansi yang memerlukan tanah melalui Lembaga Pertanahan. Beralihnya

             hak  dilakukan  dengan  memberikan  Ganti  Kerugian  yang  nilainya  ditetapkan  saat  nilai
             pengumuman Penetapan Lokasi.
                  Inventarisasi  dan  Identifikasi  Penguasaan,  Pemilikan,  Penggunaan,  serta
             Pemanfaatan Tanah (IP4T). Inventarisasi dan Identifikasi ini diatur di dalam Pasal 28-30

             UU PTPKU, Pasal 55-62 Perpres No. 71 Tahun 2012 dan Pasal 9-19 Peraturan Kepala BPN No.
             5 Tahun 2012.  Di dalam berbagai ketentuan di atas, diatur hal-hal sebagai berikut:
                a.  Kegiatan inventarisasi ini meliputi:
                                                                       20
                   1)  pengukuran dan  pemetaan bidang per bidang,  yang dilakukan dengan tahapan
                      pengukuran  dan  pemetaan  batas  keliling  lokasi,  kemudian  pengukuran  dan
                      pemetaan  bidang  per  bidang  (Satgas  A),  yang  hasil  inventarisasinya  dituangkan
                      dalam  bentuk  Peta  Bidang  Tanah  yang  ditandatangani  oleh  Ketua  Satgas.  Peta

                      Bidang  Tanah  ini  digunakan  dalam  proses  penentuan  Ganti  Kerugian  dan  Pen-
                      daftaran Hak;
                                                                                                       21
                   2) pengumpulan data Pihak yang Berhak dan Obyek Pengadaan Tanah (Satgas B) ,
                      Hasil  inventarisasi  dan  identifikasi  dibuat  dalam  bentuk  Peta  Bidang  Tanah  dan



                19  Penyiapan dimaksud, paling kurang: (a) membuat agenda rapat pelaksanaan; (b) membuat rencana
             kerja dan jadwal kegiatan; (c) menyiapkan pembentukan Satuan Tugas yang diperlukan dan pembagian
             tugas;  (d)  memperkirakan  kendala-kendala  teknis  yang  mungkin  terjadi  dalam  pelaksanaan;  (e)
             merumuskan strategi dan solusi terhadap hambatan dan kendala pelaksanaan; (f) menyiapkan langkah
             koordinasi ke dalam maupun ke luar di dalam pelaksanaan; (g) menyiapkan administrasi yang diperlukan;
             (h) mengajukan kebutuhan anggaran operasional pelaksanaan Pengadaan Tanah; (i) menetapkan penilai;
             (j)  membuat  dokumen  hasil  rapat.  Penyiapan  pelaksanaan  itu  dituangkan  dalam  Rencan  Kerja  yang
             memuat  paling  kurang:  (a)  rencana  pendanaan  pelaksanaan;  (b)  rencana  waktu  dan  penjadwalan
             pelaksanaan;  (c)  rencana  kebutuhan  tenaga  pelaksana;  (d)  rencana  kebutuhan  bahan  dan  peralatan
             pelaksana;  (e)  inventarisasi  dan  alternatif  solusi  faktor-faktor  penghambat  dalam  pelaksanaan;  dan  (f)
             sistem monitoring pelaksanaan Pasal 53 ayat (1) dan (2) Perpres No. 71 Tahun 2012.
                20   Jika diperlukan untuk membantu Satgas A, Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah dapat menggunakan
             Surveyor Berlisensi untuk pelaksanaan pengukuran dan pemetaan. Demikian juga Satgas B dapat ditambah
             dari instansi terkait. Baik Satgas A dan B dapat dibentuk masing-masing lebih dari 1 (satu) Satgas (Pasal 8
             ayat (4), (5), dan (6) Peraturan Kepala BPN No. 5 Tahun 2012.
                21  Pasal  57 ayat (1) Perpres  No. 71 Tahun  2012  menyatakan  bahwa  data  Pihak Yang Berhak, setidak-
             tidaknya: (a) nama, pekerjaaan, dan alamat; (b) Nomor Induk Kependudukan atau identitas diri; (c) bukti
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51