Page 44 - Prosiding Seminar Nasional: Problematika Pertanahan dan Strategi Penyelesaiannya. Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional bekerja sama dengan Pusat Studi Hukum Agraria
P. 44

36    Prosiding Seminar: Problematika Pertanahan dan Strategi Penyelesaiannya



                   2) Pengadilan TUN memutus diterima atau ditolaknya gugatan dalam waktu paling
                      lama 30 Hari Kerja sejak diterimanya gugatan;
                   3) Pihak yang Keberatan terhadap putusan Pengadilan TUN, dalam waktu paling lama
                      14 Hari Kerja dapat mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung;

                   4) Mahkamah  Agung  wajib  memberikan  putusan  dalam  waktu  30  Hari  Kerja  sejak
                      permohonan kasasi diterima;
                   5) Putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap menjadi dasar

                      diteruskan atau tidaknya pengadaan tanah.
                  Gubernur dapat mendelegasikan Persiapan PTPKU kepada Bupati/Walikota atas pertim-
             bangan  efisiensi,  efektivitas,  kondisi  geografis,  sumberdaya  manusia  dan  pertimbangan
             lainnya.  Dalam  hal  didelegasikan,  permohonan  perpanjangan  waktu  Penetapan  Lokasi

             pembangunan diajukan oleh instansi yang memerlukan tanah kepada Bupati/ Walikota atas
             pertimbangan Kepala Kantor Pertanahan. Permohonan perpanjangan itu diajukan instansi
             yang  memerlukan  tanah  paling  lambat  2  (dua)  bulan  sebelum  berakhirnya  jangka  waktu
             Penetapan Lokasi Pembangunan (Pasal 47-48 Perpres 71 Tahun 2012).

                  Bagian  dari  Tahap  Persiapan  Pengadaan  Tanah  yang  paling  mendapatkan  tantangan
             terberat  adalah  dalam  konsultasi  publik.  Di  DIY  dalam  rangka  NYIA  konsultasi  publik
             dilakukan berulang kali, karena masih saja selalu ada keberatan. Bahkan sampai dilakukan

             Konsultasi  Publik  Ulang.  Terhadap  keberatan,  Gubernur  DIY  membentuk  Tim  Kajian
             Keberatan  melalui  Keputusan  Gubernur  DIY No.  35/Tim/2015  tentang  Pembentukan  Tim
             Kajian  Keberatan  atas  Lokasi  Pembangunan  untuk  Pengembangan  Bandara  Baru  di  DIY.
             Keberatan dari masyarakat secara garis besar adalah: warga tidak bermaksud menjual tanah

             miliknya,  kondisi  lahan  pertanian  saat  itu  (sebelum  pengadaan  tanah)  menyerap  tenaga
             kerja, belum adanya kesepakatan tentang bentuk ganti kerugian, belum adanya kesepakatan
             mengenai bentuk dan tempat relokasi. Keberatan-keberatan di atas tidak dapat diterima Tim
             Kajian Keberatan karena tidak mempunyai alasan yang kuat yang memenuhi kaidah hukum

             seperti  ditentukan  dalam  Pasal  36  Perpres  No.  71  Tahun  2012,  yakni  bahwa  keberatan
             seharusnya diarahkan pada pembuktian bahwa rencana  pembangunan Bandara NYIA tidak
             sesuai dengan RTRW dan Prioritas Pembangunan dalam RPJM, Renstra, dan Rencana Kerja

             Pemerintah  Instansi.  Oleh  karena  itulah,  maka  Gubernur  DIY  akhirnya  menetapkan
             Keputusan Gubernur DIY No. 68/KEP/2015 tentang Penetapan Lokasi Pembangunan Untuk
                                                  16
             Pengembangan Bandara Baru di DIY.
                  SK  Penetapan  Lokasi  di  atas  digugat  di  PTUN,  dengan  Putusan  07/G/2015/PTUN.Yk.

             tanggal 23 Juni 2015 yang mengabulkan seluruh gugatan dari penggugat, sehingga  mem-
             batalkan  Keputusan  Gubernur  DIY  No.  68/KEP/2015  tentang  Penetapan  Lokasi  Pem-
             bangunan Untuk Pengembangan Bandara Baru di DIY. Oleh karena, Majelis Hakim berpen-

             dapat bahwa pembanguna Bandara baru tidak disebutkan dalam RTRW Provinsi DIY dan

                16   Ni Luh Gede Maytha Puspa Dewi, Op. Cit, hlm. 127-129.
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49