Page 126 - Keadilan Agraria dan Penataan Ruang
P. 126

Oleh karena pengembangan vertikal ini belum pernah ditetapkan
          menjadi  sebuah  kebijakan  oleh pemerintah,  maka pengembangan
          awalnya dapat berupa pilot project yang diterapkan di beberapa daerah
          tertentu di Indonesia. Sebelum ditetapkan sebagai sebuah kebijakan,
          perlu dilakukan  riset atau  penelitian  lebih  lanjut  terkait dengan
          berbagai kriteria yang memadai untuk mendirikan atau membangun
          suatu kawasan pertanian vertikal. Adapun kriteria yang harus dikaji
          sekurang-kurangnya mencakup:

           1.  Analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL);
           2.  Koefisien dasar bangunan (KDB);
           3.  Koefisien lantai bangunan (KLB);
           4.  Infrastruktur dasar (luas kawasan, ketinggian bangunan, lokasi
             kawasan, material standar, umur efektif bangunan);
           5.  Komoditas pertanian yang sesuai;
           6.  Tingkat produksi pangan  yang  menyesuaikan  kebutuhan
             masyarakat sekitar;
           7.  Sumber  dana  dan  biaya  operasional  pembangunan  hingga
             perawatan;
           8.  Mekanisme perawatan atau maintenance;
           9.  Kebutuhan tenaga kerja; dan
           10. Distribusi serta pemasaran produk pertanian vertikal.

             Pada tahap awal, pengelolaan pertanian vertikal dapat dilimpahkan
          kepada lembaga  pemerintah/pemangku kepentingan  terkait  yang
          melaksanakan urusan di bidang pangan ataupun pertanian (misalnya
          Badan Usah Logistik/Bulog  ataupun Kementerian Pertanian).
          Pembangunannya dapat  dilakukan  di atas  tanah  Hak  Pakai  milik
          pemerintah yang belum dioptimalkan untuk bangunan ataupun jika
          misalnya tidak tersedia tanah sama sekali, dapat dilakukan dengan
          mekanisme pengadaan tanah untuk kepentingan umum.

             Agenda  pembangunan  pertanian  vertikal  ini perlu  dijadikan
          agenda strategis berjenjang bagi pemangku kepentingan terkait yang
          dapat diimplementasikan mulai level daerah kabupaten/kota hingga



                                   Konsep Pengembangan Kebijakan Pertanian Vertikal   111
                                                     I Putu Gde Yoga Sugiri
   121   122   123   124   125   126   127   128   129   130   131