Page 127 - Keadilan Agraria dan Penataan Ruang
P. 127

nasional.  Pembangunan ini juga  tetap perlu menyesuaikan dengan
          rencana tata ruang yang berlaku, agar pemanfaatannya sesuai dengan
          peruntukannya.  Jika  pembangunannya dilakukan di  perkotaan
          dan  dalam hal  tidak  terdapat  zona  yang memadai  untuk kawasan
          pertanian  (Zona  P),  maka  pembangunannya  dapat  disesuaikan
          ke  Zona Ruang  Terbuka Hijau (Zona RTH)  dengan  penyesuaian
          terhadap peraturan zonasinya. Apabila dalam jangka waktu 5 tahun
          berjalan implementasi pertanian vertikal berjalan dengan baik dan
          menghasilkan produktivitas yang optimal, maka di daerah tersebut
          dapat dipertimbangkan  untuk dilakukan  penyesuaian  terhadap
          rencana  tata ruangnya, untuk pengalokasian  Zona  P  terhadap
          pertanian  vertikal  (menyesuaikan  rencana  strategis  dan Rencana
          Jangka Panjang Menengah Daerah/RPJMD).
             Jika proyek yang dilakukan pemerintah tersebut sudah berhasil,
          barulah dapat dilakukan pengembangan lebih lanjut untuk pertanian
          vertikal bagi  perorangan  ataupun badan hukum. Pengelolaannya
          dapat diberikan hak bersama berupa Hak Guna Bangunan sebagai
          hak pada tapak tanahnya, dengan subjek haknya kelompok tani atau
          perusahaan. Jika pengelolanya merupakan perorangan, pembangunan
          dapat dilakukan di atas tanah Hak Milik dengan tetap mengindahkan
          rencana  tata  ruang  yang berlaku. Catatannya, jika  suatu  tanah
          Hak  Milik  dijadikan  tapak  untuk  lahan  Pertanian  Vertikal,  maka
          penggunaan tanahnya perlu disesuaikan menjadi “pertanian”. Dengan
          demikian, semakin terbuka peluang masyarakat untuk memperoleh
          penghidupan  melalui kegiatan  bertani  di lahan  yang  relatif  lebih
          sempit (perkotaan) sekaligus memberikan peluang  lapangan usaha
          bagi orang lain yang membutuhkan.


          PENUTUP
             Konsep dari pertanian vertikal ini lebih daripada sekadar metode
          atau teknik  pertanian,  melainkan  kombinasi  antara teknologi,
          metode,  infrastruktur,  arsitektur  dan kebijakan. Pengembangan
          pertanian vertikal ini sudah banyak diterapkan di berbagai negara,


          112   Keadilan Agraria dan Penataan Ruang
                untuk Mewujudkan Suistainable Development Goals
   122   123   124   125   126   127   128   129   130   131   132