Page 158 - Keadilan Agraria dan Penataan Ruang
P. 158

bagi warga  Dago  Elos yang telah  menduduki tanah objek sengketa
          dan telah memiliki Hak Milik dan Hak Guna Bangunan bagi sebagian
          tanah  objek  sengketa  tersebut (Syukur,  A., 2022). Dihubungkan
          dengan  reforma agraria,  pendaftaran oleh  keluarga  Muller  tidak
          mencerminkan adanya fungsi sosial, dalam putusan lengkap pun dapat
          dilihat bahwa  peraturan  di  Indonesia mengharuskan  permohonan
          untuk melaksanakan konversi Hak atas Tanah yang dimiliki keluarga
          Muller menjadi hak-hak atas tanah yang ada dalam UUPA.

             Hingga  saat ini, ketegangan masyarakat lokal  dago  elos  tidak
          pernah luntur. Rasa was-was dan tidak aman masyarakat lokal Dago
          Elos  tetap  tidak  hilang  meski  dua  anggota  keluarga  muller  telah
          dijadikan tersangka. Ketika penulis mengunjungi langsung kampung
          Dago Elos, banyak plank dan tulisan yang melarang masyarakat luar
          untuk  memfoto  atau  mendokumentasi  dago elos  selama  Putusan
          No. 109/Pk/Pdt/2022 masih berlaku, Spanduk larangan pejabat atau
          anggota  pemerintahan  untuk  mengunjungi  Dago  Elos  dipasang  di
          pintu  masuk  kampung.  Saat  menanyai kronologi  singkat  konflik
          Dago Elos, banyak masyarakat lokal memilih bungkam. Ketegangan
          dan kewaspadaan masyarakat lokal Dago Elos terhadap masyarakat
          luar terasa begitu jelas dan mencekam.

             Setelah diskusi dengan  beberapa  pihak, penulis diperbolehkan
          untuk mewawancara singkat mengenai sengketa ini. Dua masyarakat
          yang  di  wawancara  yaitu  perwakilan  masyarakat  setempat  yang
          namanya disamarkan  menjadi  warga  A dan  perwakilan organisasi
          yang membantu dago elos yaitu warga B.

             Berdasarkan  kesaksian warga  A dan warga  B,  konflik  sengketa
          tanah di dago elos benar terjadi pada tahun 2017, masyarakat dago elos
          tiba-tiba mendapatkan surat gugatan dari pengadilan negeri bandung.
          Begitu  masyarakat  mengajukan  gugatan ulang, pihak pengadilan
          negeri bandung menolak sehingga masyarakat mengajukan gugatan
          ke  mahkamah  agung.  Hasil  putusan  pengadilan  mahkamah  agung
          memberikan ketenangan kepada masyarakat dago elos, namun tanpa



                                           Seruan Keadilan Masyarakat Dago Elos:   143
                                                     Nadia Hilma Raudlah
   153   154   155   156   157   158   159   160   161   162   163