Page 32 - Keadilan Agraria dan Penataan Ruang
P. 32

Model Kebijakan Carbon Trading di
                     Sektor Kementerian ATR/BPN
                                untuk Mengakselerasi
                Aktivitas Pasar Karbon Indonesia

                                              Nilam Firmandayu
                                          Universitas Sebelas Maret
                                       E-Mail : nilamfir7@gmail.com




          PENDAHULUAN
          Realitas internasional menunjukan lebih  dari  95%  aktivitas  yang
          dilakukan manusia selama lima puluh tahun terakhir menyebabkan
          peningkatan permukaan suhu  bumi (Kusuma  et al.,  2024).  Hal  ini
          memberikan efek domino pada perubahan iklim yang mempengaruhi
          indeks ketahanan  ekologi  dan meteorologi,  seperti bencana banjir
          dan kekeringan ekstrem (Feng  et  al., 2024). Selain itu,  berdampak
          pada  ketahanan  sosial  dan ekonomi,  yakni apabila di  masa depan
          temperatur global  meningkat  hingga  3,2°C akan diprediksi ada
          penurunan pendapatan Produk Domestik Bruto (PDB) global sebesar
          11-18% dan PDB Asia sebesar 15-26,5% pada tahun 2050. Sementara itu,
          menurut data World Meteorological Organization hingga per tahun
          2023 peningkatan suhu permukaan bumi mencapai 1.45°C, sedangkan
          pada tahun 2020 masih pada angka 1,1°C, artinya terdapat peningkatan
          suhu akumulatif sebesar 0,35°C (Fischer et al., 2022).
             Tercatat 80 negara telah menyumbang sekitar 79% emisi global,
          diantaranya Tiongkok, Jepang, Rusia, termasuk Indonesia (Zhou, Han
          and Zhou, 2024). Menurut data Joint Research Centre (JRC), European
          Commission’s  pada  tahun 2020 Indonesia menduduki  peringkat
          kesepuluh  dengan  total  emisi  1104.71  mton  CO , sedangkan  pada
                                                       2
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37