Page 36 - Keadilan Agraria dan Penataan Ruang
P. 36

melampaui wewenang, mencampuradukan wewenang, dan bertindak
          sewenang-wenang (Roehl, 2023). Demi menjamin adanya asas tidak
          menyalahgunakan wewenang diperlukan adanya asas  kepastian
          hukum (Suratno, 2017), meliputi  adanya landasan  peraturan
          perundang-undangan, jaminan keajegan, kepatutan, keadilan, serta
          adanya landasan kebijakan pemerintah (Setya and Ayu, 2017).

             Dalam administrasi  negara dikenal  tiga  teori  pembagian
          kewenangan, yakni atribusi, delegasi, dan mandat (M. Yasin al Arif,
          2023). Atribusi merupakan pemberian kewenangan kepada lembaga
          atau badan  oleh  undang-undang  secara langsung  (Woodhouse,
          Belardinelli  and  Bertelli, 2022). Delegasi merupakan  pelimpahan
          kewenangan  dari lembaga  atau badan  yang  lebih  tinggi ke  yang
          lebih  rendah  dengan  tanggung  jawab  dan  tanggung  gugat  akan
          beralih sepenuhnya kepada penerima delegasi. Sedangkan, mandat
          merupakan  pelimpahan kewenangan  dari  lembaga  atau badan
          yang lebih tinggi ke yang lebih rendah dengan tanggung jawab dan
          tanggung gugat tetap berada pada pemberi mandat (Eriksen, 2021).
             Berdasarkan teori delegasi kewenangan, ditemukan fakta hukum
          bahwa  Kementerian ATR/BPN yang tidak  menerima pendelegasian
          secara langsung  dari  Perpres No. 98  Tahun 2021  atau  peraturan
          di  atasnya,  sehingga  untuk membuat kebijakan khusus  terkait
          perdagangan karbon masih belum mendapat keabsahan  secara
          hukum. Regulasi perdagangan karbon dimuat dalam Undang-Undang
          (UU) No. 16 Tahun 2016 yang kemudian mengatribusikan kewenangan
          negara melalui Perpres No. 98 Tahun 2021 yang lebih lanjut mengatur
          pelaksanaan teknis terkait penyelenggaraan NEK. Berdasarkan Pasal
          7  Perpres No. 98  Tahun 2021  sektor  yang  diberikan kewenangan
          dengan pendelegasian penyelenggaraan  mitigasi perubahan  iklim
          meliputi,  Kementerian  LHK,  Kementerian  ESDM,  Kementerian
          Pertanian, Kementerian Keuangan, serta Kementerian Kelautan dan
          Perikanan. Sedangkan, sub sektor yang memiliki kewenangan untuk
          menyusun  target mitigasi  perubahan iklim bagian bangunan  dan




                            Model Kebijakan Carbon Trading di Sektor Kementerian ATR/BPN   21
                                                       Nilam Firmandayu
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41