Page 57 - Asas-asas Keagrariaan: Merunut Kembali Riwayat Kelembagaan Agraria, Dasar Keilmuan Agraria dan Asas Hubungan Keagrariaan di Indonesia
P. 57
karena tanah-tanah yang dijual kepada tuan tanah beserta apa yang
ada di atasnya, sehingga menjadi konsekuensi masyarakat yang tinggal
di atas tanah partikelir menjadi “budak” bagi tuan/pemilik tanah.
Deandles tidak lama berkuasa sebagai Gubernur Jenderal karena
Sir Thomas Stanford Raffles masuk ke Nusantara dengan menerapkan
sistem yang lebih baik yakni landrente, sewa tanah yang besarannya
ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan jenis tanah: tanah sawah dan
tanah kering. Bagi Raffles, semua tanah adalah eigendom gubernemen
yang harus membayar pajak lewat kepala desa. Pajak yang diterapkan
berdaar pemikiran bahwa raja-raja Jawa adalah pemilik semua tanah
dan petani adalah penyewa dan harus membayar sewa kepada raja.
Kepala desa sebagai perpanjangan tangan kerajaan diperankan sebagai
pemungut pajaknya untuk kepentingan penguasa. 23
Lepas dari sistem lendrente ala Rafles, pada tahun 1830 kembali
kekuasaan Pemerintah Kolonial Belanda hadir dengan membawa
kebijakan baru dalam bidang tanah. Gubernur Jenderal Van den
Bosch menerapkan sistem tanam paksa (culturstelsel). Tanam Paksa
adalah sebuah sistem yang diciptakan untuk menanam jenis tanaman
tertentu yang orientasi kebutuhannya adalah pasar internasional.
Hasilnya harus disetor kepada Pemerintah tanpa mendapat imbalan
apapun. Adapun luas tanaman yang wajib ditanam pada kebijakan
tersebut adalah seperlima dari luas lahan yang dikerjakan. Sementara
bagi petani yang tidak memiliki lahan wajib untuk menyumbangkan
tenaganya sebanyak seperlima hari dalam setahun tanpa dibayar.
24
Kebijakan ini digambarkan oleh Breman sebagai bentuk paling sulit
yang dialami para petani khususnya di Jawa, karena sistem ini telah
memaksa masyarakat pribumi untuk menghasilkan surplus bagi
pemerintah kolonial sementara mereka ada dalam kondisi kemiskinan.
Priangan sebagai salah satu kajian mendalam Breman telah berhasil
23 Jan Bremen, Penguasaan Tanah dan Tenaga Kerja: Jawa di Masa Kolonial, Jakrta:
LP3ES, 1986, hlm. 8, lihat juga Sediono M.P. Tjondronegoro dan Gunawan Wiradi, Dua Abad
Penguasaan Tanah: Pola Penguasaan Tanah Pertanian di Jawa dari Masa ke Masa, Jakarta:
Obor, 1984, hlm 14.
24 Jan Breman, Keuntungan Kolonial dari Kerja Paksa: Sistem Priangan dari Tanam Paksa
Kopi di Jawa, 1720-1870, Jakarta: Obor, 2014.
26 Kelembagaan