Page 10 - Sejarah/Geografi Agraria Indonesia
P. 10
PROLOG:
MENUJU SEJARAH/GEOGRAFI AGRARIA
Hilmar Farid 1
Pengantar
Kajian agraria di Indonesia, seperti di banyak negeri jajahan lainnya,
awalnya terkait erat dengan proses pembuatan kebijakan. Para pejabat
tinggi mengusahakan kajian itu–atau kadang malah menyusun kajian
sendiri –yang kemudian digunakan sebagai landasan bagi kebijakan yang
diambil. Hal yang menarik di Indonesia, para pelopor kajian ini bukan
orang Belanda melainkan Inggris. Pada 1817 Sir Thomas Stamford Raffles,
yang pernah menjabat sebagai Letnan Gubernur saat Inggris berkuasa
di Jawa (1811-1816) menerbitkan karya akbarnya History of Java dalam dua
jilid. Karya itu memuat informasi cukup rinci tentang kegiatan pertanian
penduduk pribumi dan pola kepemilikan tanah. Uraiannya lebih meru-
pakan etnografi ketimbang tinjauan historis, walau cukup membantu
2
sebagai potret kehidupan agraria saat itu. Tiga tahun kemudian John
1 Hilmar Farid, Ph.D. adalah sejarawan dan Ketua Dewan Pembina Institut Sejarah
Sosial Indonesia (ISSI), Jakarta; sejak akhir 2015 menjabat sebagai Direktur Jenderal
Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Email: hilmarfarid@gmail.com
2 Sebelum itu William Marsden, pegawai kolonial Inggris di Bengkulu, menyusun
History of Sumatra (1784). Tapi uraiannya terbatas pada jenis tanaman dan cara bercocok
tanam dengan sedikit informasi tentang kepemilikan tanah dan pengerahan tenaga kerja.
Raffles sendiri mengkritik karya Marsden karena terlalu spekulatif dan membuat
generalisasi tanpa bukti yang cukup.
1