Page 11 - Sejarah/Geografi Agraria Indonesia
P. 11
Hilmar Farid, dkk.
Crawfurd, mantan Residen Yogyakarta di masa Raffles menyusun tiga
jilid History of the Indian Archipelago (1820). Dalam jilid pertama ia
menyediakan bab khusus untuk membahas keadaan agraria di Nusan-
tara. Seperti Raffles uraiannya menyerupai ensiklopedi, penuh dengan
informasi yang dikumpulkannya dari berbagai sumber, tapi secara
analitik ia sepertinya melampaui pendahulu sekaligus atasannya itu. Di
samping menguraikan cara bercocok tanam dan kehidupan agraria secara
umum ia juga membuat uraian tentang peran sektor agraria dalam
meningkatkan pendapatan publik dan perdagangan internasional.
Terlepas dari berbagai kekurangan dan bias yang dikandungnya tidak
berlebihan kiranya untuk mengatakan bahwa kajian agraria dimulai
dengan terbitnya buku-buku karya para sarjana dan pejabat kolonial ini.
Para sarjana dan pegawai kolonial Belanda sendiri mulai tekun
meneliti keadaan agraria sejak pertengahan abad kesembilanbelas dan
dengan cepat melampaui para pendahulu mereka. Setidaknya ada tiga
arah utama yang ditempuh para peneliti ini. Pertama, aspek teknis dari
masalah agraria, seperti kesuburan tanah, jenis tanaman, serta teknologi
pertanian secara umum. Sejak akhir abad kesembilanbelas sudah ada
pengkhususan dalam bidang ilmu tanah, biologi dan botani (Maat 2001).
Kedua, hukum agraria, khususnya soal kepemilikan tanah, yang
mencakup hukum kolonial dan apa yang disebut hukum adat. Kajian
paling monumental adalah Eindresume van her onderzoek naar de rechten
van inlander of den grond van Java en Madoera (1876-1880), yang disusun
berdasarkan penelitian di delapan ratus lebih desa. Ketiga, ekonomi
agraria, yang cukup beragam mulai dari masalah pengerahan tenaga kerja
sampai pada kemakmuran (atau sebaliknya kemiskinan) di masyarakat
pedesaan. Dari sini lahir kajian monumental lainnya yakni Onderzoek
naar de mindere welvaart der inlandsche bevolking op Java en Madoera
(1906-1911). Seiring dengan berkembangnya ekonomi perkebunan mun-
cul juga kajian khusus tentang jenis tanaman tertentu dan kaitannya
dengan berbagai aspek dari masing-masing arah kajian di atas. Sebelum
ada departemen khusus yang menangani berbagai kajian ini, hampir
semua pejabat kolonial membuat setidaknya tinjauan umum mengenai
keadaan agraria di wilayah kerjanya. Walau dikerjakan dalam kerangka
2