Page 141 - Sejarah/Geografi Agraria Indonesia
P. 141

Hilmar Farid, dkk.
            Sumbawa. Pertanian dan pertambangan menjadi aktivitas perekonomian
            utama di wilayah ini. Di Kepulauan Nusa Tenggara, transportasi laut
            atau sungai merupakan bagian penting dalam roda perekonomian sejak
            era kolonial dan bahkan hingga sekarang ini.

                Berbeda dengan pulau-pulau lain di Nusantara, Kepulauan Nusa
            Tenggara mengalami dua perjumpaan dengan dua kekuasaan asing yaitu
            Portugis dan Belanda. Dua kekuatan asing inilah yang menduduki
            beberapa bagian wilayah di kepulauan tersebut. Portugis menguasai
            wilayah bagian timur, sedangkan Belanda menguasai bagian barat. Selain
            dua kekuatan asing yang menguasai beberapa wilayah Nusa Tenggara
            itu, kekuatan bumiputera seperti Makassar juga menjadi penguasa atas
            Sumbawa sejak 1618 dan kemudian atas wilayah Manggarai dan Flores.
            Kendati demikian, seluruh Sumba masih terbagi-bagi dalam beberapa
            kerajaan hingga masa akhir kolonial.

                Portugis mulai melakukan kontak dagang dan misi keagamaan
            Katolik dengan Nusa Tenggara (baca: Timor) sejak bangsa Eropa ini mulai
            merebut Malaka pada 1512. Sejak itulah mereka kemudian membangun
            pemukiman di Lifau dan Kupang pada sekitar 1520, serta satu benteng di
            Solor pada 1566. Pembangunan benteng-benteng tersebut tidak lepas dari
            kepentingan Portugis terhadap aktivitas perdagangan di kepulauan itu.
            Benteng dan pemukiman di sekitarnya pun berkembang menjadi
            pemukiman warga, yang dalam etnografi dikenal sebagai ras campuran
            Portugis hitam atau Topaz. Namun, ketika Belanda merebut Solor pada
            1613, sebagian besar Topaz justru melarikan diri menuju Larantuka dan
            di wilayah inilah mereka mulai membangun komunitas hingga berkem-
            bang ke arah pantai utara Timor Barat. Sementara itu kekuatan Portugis
            tetap bertahan lama di wilayah Timor hingga empat abad kemudian. 2

                Berbeda dengan Jawa dan Sumatra atau Kalimantan, aktivitas
            ekonomi perkebunan dan pertanian di Nusa Tenggara tidak semasif di
            ketiga wilayah tersebut. Faktor alam dan geografi wilayah ini turut me-
            mengaruhi kesuburan tanah. Kayu cendana dan kopi adalah dua jenis



                2  Robert Cribb. Digital Atlas of Indonesian History. NIAS Press, 2010.
            132
   136   137   138   139   140   141   142   143   144   145   146