Page 118 - Reforma Agraria Tanah Ulayat
P. 118

Perlawanan terhadap PTPN V bukan sebatas menggunakan
           jalur demonstrasi, tetapi Masyarakat Adat Senama Nenek  juga
           menggunakan jalur-jalur  politik  dan kebijakan hukum. Lewat
           upaya tersebut, mereka setidaknya berhasil mendorong Gubernur
           Riau untuk  mengirimkan Surat  Nomor:  593/TAPEN/46.08
           bertanggal 30  Maret 2009  kepada Menteri  BUMN yang berisi
           rekomendasi  penyelesaian sengketa  tanah  Masyarakat  Adat
           Senama Nenek dengan PTPN V. Selanjutnya, juga diikuti tindakan
           Bupati Kabupaten Kampar dengan mengirim Surat Nomor 520/
           UM/2009/310 bertanggal 7 Juni 2009 yang menegaskan status
           lahan 2.800 hektar tersebut merupakan tanah ulayat Kenegerian
           Senama Nenek yang telah diwariskan dan dikelola secara turun
           temurun semenjak ratusan tahun lalu menurut hukum adat.

               Di  tengah upaya memanfaatkan jalur-jalur  kebijakan dan
           hukum,  yang setidaknya dapat  mengganggu  pelaksanaan
           instrumen pengendalian dalam bentuk “Surat Keputusan”–yang
           mengatur  hubungan  perihal  hak  akses dan pemilikan  lahan–
           yang dibuat negara untuk perusahaan, Masyarakat Adat Senama
           Nenek juga menggalang massa melakukan demonstrasi. Bahkan
           pada Oktober 2013 suatu aksi demonstrasi yang dilakukan aliansi
           Masyarakat Adat Senama Nenek menimbulkan korban di pihak
           masyarakat adat, di mana seorang peserta terkena tembakan dan
           menjadikannya cacat seumur hidup. Aksi itu juga menyebabkan
           7 buah sepeda  motor terbakar dan  18 orang  masyarakat  adat
                                                      129
           ditangkap dan dipenjarakan selama 6 bulan.  Praktik kekerasan
           dan kriminalisasi  seperti ini  telah menjadi  hal lumrah yang
           menemani perjalanan  kasus agraria menyangkut  masyarakat
           adat. 130

           129   Bunga Mareta Dwijananti, Op. Cit., hlm. 54.
           130   Lihat AMAN, Catatan Akhir Tahun 2018: Senjakala Nawacita dan Masa Depan Masyarakat
              Adat, Aliansi Masyarakat Adat Nusantara, [Tanpa Tempat], 2018, hlm. 11..


                                           Transformasi Agraria di Senama Nenek  83
   113   114   115   116   117   118   119   120   121   122   123