Page 59 - Reforma Agraria Tanah Ulayat
P. 59
Berpijak dari uraian historis konsep ekonomi politik di atas,
maka secara definitif teori ekonomi politik dapat dimaknai sebagai
interrelasi antara aspek, proses, dan institusi politik dengan
kegiatan ekonomi seperti produksi, investasi, penciptaan harga,
perdagangan, konsumsi, dan sebagainya, dalam upaya memenuhi
kepentingan pribadi, yang dalam skala lebih besar diyakini
menjadi kepentingan masyarakat. Kedua bidang ekonomi dan
politik dipertemukan oleh ekonomi politik. Itu sebabnya setiap
implementasi kebijakan yang berkaitan dengan ekonomi politik
senantiasa mempertimbangkan struktur kekuasaan dan sosial
yang terjadi di masyarakat, terutama masyarakat yang menjadi
sasaran kebijakan. 40
Pemahaman atas konsep dan sejarah ekonomi politik akan
membantu kita menemukan konsep dan mengembangkan
variabel yang menjadi akar persoalan mengapa penerapan
reforma agraria terhadap tanah ulayat Masyarakat Adat Senama
Nenek tidak mengubah struktur kuasa akses terhadap lahan
yang sebelumnya di tangan perusahaan kepada masyarakat adat.
Lebih jauh, mengapa masyarakat adat tidak dapat memanfaatkan
lahan sesuai dengan kehendak dan kebutuhannya. Karena
itu, keberadaan pendekatan teori ekonomi politik ini perlu
dielaborasi secara khusus melalui konsep kepemilikan dan akses,
yang diharap dapat menjawab apa yang menjadi kegelisahan
pokok dalam kajian ini.
Kepemilikan
Kepemilikan, atau ada juga yang menyebutnya sebagai
‘properti’, merupakan suatu konsep tentang hak untuk
40 Ahmad Erani Yustika, Ekonomi Politik: Kajian Teoritis dan Analisis Empiris, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta, 2011, hlm. 1-2.
24 Reforma Agraria Tanah Ulayat