Page 91 - Reforma Agraria Tanah Ulayat
P. 91
perbatasan tersebut, bahkan sebutir pasir atau setangkai
rumput, ialah menjadi milik dari para warga masyarakat adat
78
untuk keseluruhan. Dengan demikian, jika merujuk penuturan
para kepala suku dan masyarakat adat, batas ulayat Kenegerian
Senama Nenek jauh berbeda dengan batas-batas Desa Senama
Nenek yang telah ditetapkan pemerintah di kemudian hari.
Ulayat Kenegerian Senama Nenek berbatas dengan Kenegerian
Tandun, Kesultanan Kunto Darussalam, Kenegerian Sekijang, dan
Kenegerian Kasikan-Petapahan. 79
Ulayat di Kenegerian Senama Nenek di bagi atas dua macam
yaitu ulayat suku dan ulayat negeri. Ulayat Suku ialah hamparan
lahan yang diklaim sebagai kekuasaan suatu suku tertentu.
Sementara, kumpulan dari keseluruhan ulayat-ulayat suku disebut
80
sebagai ulayat negeri. Dari lima klan yang ada di Senama Nenek,
yang memiliki ulayat hanya empat, di antaranya; a) Koto Langgak
(Suku Domo), b) Koto Ulu Kasok (Suku Piliang), c) Koto Senama
Nenek (Suku Pitopang), dan d) Koto Ladiong Tinggal (Suku
Mandailing). Suku Domo dan Suku Piliang disebut sebagai suku
yang pertama kali datang dan mendirikan Kenegerian Senama
Nenek, disusul kedatangan Suku Pitopang, Suku Mandailing, dan
Suku Melayu. Suku Melayu, karena datang paling akhir, maka
tidak mendapatkan lahan untuk dijasikan sebagai ulayat bagi
sukunya. 81
78 Ibid.
79 Wawancara MA, 13 Januari 2021.
80 Cara pandang yang membagi ulayat atas ulayat suku dan ulayat negeri pada dasarnya
memiliki tipologi yang sama dengan ideologi masyarakat adat dari kenegerian lainnya
dalam kawasan Andiko Nan 44. Wawancara, 13 Januari 2021 dan 23 Maret 2021).
81 Wawancara S dan H, 2 April 2021.
82 Ali Akbar, Op. Cit., hlm. 38
56 Reforma Agraria Tanah Ulayat