Page 139 - Himpunan Policy Brief: Permasalahan dan Kebijakan Agraria Pertanahan dan Tata ruang di Indonesia
P. 139

130    Himpunan Policy Brief


                   Memberikan  fasilitas  “zero  tax”  dengan  pajak  nol  persen khusus  untuk  pendaftaran
             tanah pertama kali karena pada umumnya peserta pendaftaran tanah pertama kali adalah
             masyarakat  yang  kurang  mampu,  hal  ini  sesuai  dengan  Keputusan  Menteri  ATR/Ka.  BPN
             No. 261/kep-7.1/xi tentang  sertifikasi hak atas tanah untuk masyarakat yang memiliki kartu
             keluarga  sejahtera.  Sebagai  upaya  pemerintah  untuk  meningkatkan  kesejahteraan
             masyarakat dan memberikan kemudahan dalam pelayanan sertipikasi hak atas tanah untuk
             pertama  kali  memberi  kemudahan  dalam  biaya  pengukuran,  tranportasi,  akomodasi,

             kosumsi  dan  biaya  pemeriksaan  tanah  (panitia  a)  yang  dibebankan  pada  daftar  isian
             pelaksanaan angaran (DIPA), sedangkan untuk BPHTB diminta kepada pemerindah daerah
             untuk  dibebaskan.  Selanjutnya  dimungkinkan  pembiayaan  pelaksanaan  PTSL  ini  dapat
             bersumber dari APBN, APBD, sertipikat massal swadaya dan corporate social responsibility

             (CSR) BUMN, BUMD dan swasta, diperkuat dengan keputusan bersama  Menteri ATR/Ka.
             BPN, Mendagri, dan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi No.
             25/skb/v/2017, no. 590-3167a tahun 2017, no. 34 tahun 2017 tentang  Pembiayaan Persiapan
             Pendaftaran Tanah Sistematis.
                   Mekanisme ini dapat dilakukan dengan cara: Pertama, merevisi Surat Keputusan Bersama
             (SKB)  3  Menteri  dengan  mengikut  sertakan  Kementerian  Keuangan  dalam  hal  pembebasan

             PPh; Kedua,  merivisi klausul PPh dan BPHTB terhutang dengan pembebasan PPh dan BPHTB
             Nol Persen; Ketiga, SKB ini ditindak lanjuti oleh Pemerintah Daerah dalam bentuk Peraturan
             Gubernur,  dengan  ketentuan  apabila  aturan  mengenai  BPHTB  belum  diatur  dalam  atau
             merevisi  jika  sudah diatur Peraturan Daerah Perda sebelumnya.
                   Mekanisme ini dapat diwujudkan apabila ada keikhlasan dan politik will dari  Pemerintah

             bahwa  pendaftaran  tanah  di  seluruh  wilayah  indonesia  itu  penting  dan  memperpecepat
             program PTSL sebagai agenda prioritas.  Secara bertahap pendaftaran tanah desa lengkap akan
             terwujud dan ini menjadi embrio terwujudnya peta bidang di masing-masing lokasi dan pada
             tahap  selanjutnya  akan  terwujud  one  map  policy.  Beberapa  Lembaga  atapun  Instansi
             Pemerintah  yang  lain  juga  akan  mendapatkan  manfaat  yang  sangat  besar  terkait  dengan
             rencana detail tata ruang,  pengumpulam perpajakan, peta sosial/politik dan lain-lain.


             Rekomendasi
                   Upaya  menarik  minat  masyarakat  untuk  lebih  aktif  berpartisipasi  mendaftarkan  tanah
             mereka perlu digalakkan dengan berbagai cara, karena akan memberikan kemudahan dalam
             percepatan  pendaftaran  tanah,  secara  tidak  langsung  mendorong  pertumbuhan  ekonomi,

             meminimalisir sengketa dan akan memberikan jaminan kepastian hukum serta perlindungan
             hukum  bagi  pemegang hak.  Melalui PTSL  mendorong  semakin  banyak hak  atas  tanah,  dan
             apabila  tanah  telah  terdaftar  tanah  sebagai  kapital  atau  modal  dasar  pada  giliranya  akan
             meningkatkan  geliat  kegiatan  ekonomi  secar  lebih  luas.  Uoaya  menutup  ketidak  sanggupan
             masyarakat dari aspek pembiayaan, pelaksanaan PTSL ini dapat bersumber dari APBN, APBD,
             dan Corporate Social Responsibility (CSR) BUMN, BUMD dan korporasi swasta.
   134   135   136   137   138   139   140   141   142   143   144