Page 163 - Himpunan Policy Brief: Permasalahan dan Kebijakan Agraria Pertanahan dan Tata ruang di Indonesia
P. 163

PENATAAN PENGUASAAN TANAH PASCA TAMBANG

                                                Julius Sembiring (alm.)


             UU No. 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara memberikan pengertian pasca tambang

             sebagai  berikut:  “kegiatan  terencana,  sistematis,  dan  berlanjut  setelah  akhir  sebagian  atau
             seluruh kegiatan usaha pertambangan untuk memulihkan fungsi lingkungan alam dan fungsi
             sosial  menurut  kondisi  lokal  di  seluruh  wilayah  pertambangan.  Pengertian  ini  tidak
             mempersoalkan  tentang  ‘status’  tanah  dan  otoritas  mana  yang  berwenang  dalam  menata

             penguasaan tanah pasca tambang.
                  Oleh karena itu terkait dengan status tanah dan otoritas yang berwenang pasca tambang,
             maka dikemukakan pengertian pasca tambang sebagai suatu kondisi pada areal pertambangan
             dimana: (1) kegiatan penambangan dihentikan karena cadangan barang tambang telah habis;
             (2)  cadangan  barang  tambang  masih  ada  namun  kegiatan  usaha  penambangan  dihentikan
             karena  sudah  tidak  ekonomis  jika  dilanjutkan;  (3)  jangka  waktu  Izin  Usaha  telah  berakhir

             meskipun  cadangan  barang  tambang  masih  tersedia,  ataupun  sudah  habis.  Terkait  dengan
             persoalan penguasaan tanah maka Policy Brief ini dimaksudkan pada kondisi point (3).
                  Dimaksudkan dengan ijin usaha (pertambangan) adalah dokumen yang diterbitkan oleh
             otoritas  yang  berwenang  yang  menjadi  dasar  bagi  perusahaan  tambang  tertentu  untuk
             melakukan eksploitasi barang tambang pada wilayah tertentu dalam jangka waktu tertentu. Ijin

             Usaha dikenal dengan berbagai nama seperti Izin Usaha Pertambangan (IUP), Kontrak Karya,
             Kontrak Bagi Hasil, dan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B); yang
             dalam  tulisan  ini  hanya  disebut  dengan  ‘ijin’.  Secara  konsepsional,  ijin  diterbitkan  sebagai
             instrumen hukum yang dilandasi dari kewenangan Negara dalam menguasai barang tambang
             dan sumber daya lainnya.
                  Oleh karena persoalan pasca tambang adalah mengenai penataan penguasaan tanah, maka

             Ragaan  berikut  menunjukkan  secara  skematis  bagan  alir  penguasaan  barang  tambang  dan
             tanah oleh Negara.
   158   159   160   161   162   163   164   165   166   167   168