Page 74 - Himpunan Policy Brief: Permasalahan dan Kebijakan Agraria Pertanahan dan Tata ruang di Indonesia
P. 74

PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS

                                Julius Sembiring, Rakhmat Riyadi, dan Harvini Wulansari


             Ringkasan Eksekutif

             Pembangunan  Kawasan  Ekonomi  Khusus  (KEK)  mempunyai  dimensi  kekhususan  dalam
             pengadaan  tanahnya.  Pengadaan  tanah  KEK  Tanjung  Kelayang  di  Kabupaten  Belitung
             dilakukan  dalam  rentang  waktu  yang  cukup  panjang  serta  menunjukkan  adanya
             ketidaktertiban  administrasi  pertanahan  dan  hukum  pertanahan  serta  adanya  upaya

             pelemahan kewenangan Negara (Pemerintah) dalam penguasaan tanah.  Otoritas Pertanahan
             harus  menjadi  garda  terdepan  untuk  ‘menguatkan’  peran  Negara  sebagai  pemegang  Hak
             Menguasai Negara atas tanah.

             Pendahuluan
                   Untuk mempercepat dan memeratakan pembangunan Pemerintah membentuk Komite

             Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) dengan Peraturan Presiden No. 75 tahun
             2014 tentang Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas; serta beberapa regulasi lain terkait
             Proyek  Strategis  Nasional.  Salah  satu  Proyek  Strategis  Nasional  yang  sedang  dilaksanakan
             adalah  pembangunan  Kawasan  Ekonomi  Khusus  (KEK)  Tanjung  Kelayang  yang  merupakan
             satu di antara 10 (sepuluh) Kawasan Pariwisata Prioritas yang terletak di Kabupaten Belitung

             Provinsi Bangka Belitung. Hasil penelitian pada proses pengadaan tanah untuk pembangunan
             KEK  Tanjung  Kelayang  tersebut  menunjukkan  adanya  upaya  pelemahan  Negara  dalam
             kapasitasnya sebagai pemegang Hak Menguasai Negara.

             Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan KEK Tanjung Kelayang
                     Ditelusuri  dari  riwayat  perolehan  tanahnya,  pembangunan  KEK  Tanjung  Kelayang
             dengan luas areal 324,4 ha yang terletak di wilayah Kecamatan Sijuk bersifat unik karena tanah
             di kawasan pesisir tersebut semula merupakan tanah milik penduduk setempat yang kemudian
             ‘diganti rugi’ (dibebaskan) oleh perusahaan swasta sejak tahun 1992. Kemudian atas tanah yang

             telah  diganti  rugi  tersebut  diterbitkan  19  (sembilan  belas)  sertipikat  Hak  Pengelolaan  (HPL)
             atas nama Pemerintah Kabupaten Belitung pada tahun 1994, 1996 dan 1997 dengan total luas
             3.393.695  M2.  Kemudian  pada  HPL  tersebut  diterbitkan  19  (sembilan  belas)  Hak  Guna
             Bangunan (HGB) dengan total luas 2.693.695 M2 atas nama 3 (tiga) perusahaan swasta yang
             bergerak dibidang pariwisata pantai. Berdasarkan PP No.6 Tahun 2016 ditetapkan KEK Tanjung

             Kelayang sebagai KEK Pariwisata.
   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79