Page 78 - Himpunan Policy Brief: Permasalahan dan Kebijakan Agraria Pertanahan dan Tata ruang di Indonesia
P. 78

PROBLEMATIKA PENGADAAN TANAH SKALA KECIL
                            (STUDI PENGADAAN TANAH SKALA KECIL DI JAWA BARAT)

                                Dwi Wulan Titik Andari, Mujiyati, dan Abdul Haris Farid



             Pendahuluan
                   Peraturan  Presiden  Nomor  71  Tahun  2012  tentang  Penyelenggaraan  Pengadaan  Tanah
             Bagi  Pembangunan  Untuk  Kepentingan  Umum,  dinyatakan  dalam  Pasal  121  bahwa    dalam
             rangka  efisiensi  dan  efektifitas,  Pengadaan  Tanah  untuk  Kepentingan  Umum  yang  luasnya

             tidak lebih dari 1 (satu) hektar, dapat langsung oleh instansi yang memerlukan tanah dengan
             para pemegang hak atas tanah, dengan cara jual beli, atau tukar menukar atau cara lain yang
             disepakati kedua belah pihak.
                   Seiring  kebutuhan  pembangunan  yang  semakin  membutuhkan  percepatan  dan
             efektivitas penyelenggaraan Pengadaan Tanah bagi pembangunan untuk Kepentingan Umum
             Perpres  71  Tahun  2012  telah  mengalami  4  kali  perubahan  yang  terakhir  dengan  Perpres  148

             Tahun 2015. Terutama yang mengatur ketentuan Pasal 121 terkait pengadaan tanah skala kecil,
             menyatakan:
                   “Dalam rangka efisiensi dan efektifitas, pengadaan tanah untuk Kepentingan Umum yang
                   luasnya  tidak  lebih  dari  5  (lima)  hektar,  dapat  dilakukan  langsung  oleh  Instansi  yang
                   memerlukan tanah dengan pihak yang berhak, dan tidak memerlukan penetapan lokasi”.


                   Dengan  demikian,  pengadaan  tanah  skala  kecil  luasanya  bertambah  yang  tadinya
             maksimal 1 ha menjadi 5 ha. Hal ini tentunya akan menjadi persoalan tersendiri, karena dengan
             luasan bertambah kepenguasaan/ kepemilikan tanah obyek pengadaan tanah skala kecil lebih
             banyak sehingga permaslahan juga semakin luas.
                   Pernyataan  “langsung”  dan  tanpa  tahapan  perencanaan  serta    mekanisme  tanpa  proses

             Penetapan lokasi dalam pelaksanaannya menuai banyak permasalahan dan hambatan, sehingga
             pelaksanaannya  masing-masing  daerah  membuat  peraturan  daerah  untuk  “memayungi”
             pelaksanaannya.  Keberadaan Perpres 148 Tahun 2015 seperti diabaikan oleh pelaksana di daerah
             karena terdapat beberapa kelemahan. Penelitian ini menghimpun berbagai problema pengadaan
             tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum skala kecil.


             Ragam Problematika Pengadaan Tanah Skala Kecil
             a.  Problem Pembelian Langsung
                   Apabila  mengacu  pada  Peraturan  Presiden  No.40  tahun  2014    memberikan  pengaturan
             bahwa pengadaan tanah di bawah 5 hektar dilakukan dengan pembelian langsung. Namun hal
             ini dijelaskan secara sangat singkat dan sederhana.

                   Pengertian  jual  beli tanah dalam UUPA  memang tidak didefinisikan secara  jelas,  hanya
   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83