Page 333 - Berangkat Dari Agraria
P. 333
310 Berangkat dari Agraria:
Dinamika Gerakan, Pengetahuan dan Kebijakan Agraria Nasional
hadir guna meredam konflik dan merekatkan aneka perbedaan itu.
Utamakan sandang, pangan, papan dan tanah untuk rakyat.
Benturan karena perbedaan pilihan spektrum politik praktis
juga perlu diantisipasi. Warna merah, kuning, hijau, biru dan lainnya
itu realitas politik. Partai politik yang tumbuh subur di era paska
reformasi 1998 hendaknya tak jadi kendala dalam merajut persatuan
Indonesia. Perbedaan afiliasi politik dalam kekuasaan juga bukan
alasan untuk tidak mau bersatu mengadapi gempuran Covid-19
sebagai musuh bersama. Adagium “musuh bersama menyatukan
perbedaan politik” jadi relevan. Kita mesti belajar pada perbedaan
elit politik angkatan 1945 yang beda tapi satu.
Demikian pula perbedaan posisi aktor politik dalam struktur
politik pemerintahan bukanlah alasan perpecahan. Di dalam atau di
luar pemerintahan hendaknya dimaknai sebagai posisi tentatif yang
bisa berubah setiap saat. Yang hakikat ialah tujuan dari setiap posisi
itu hendaknya tetap setia dan tegak lurus pada kepentingan rakyat,
bangsa dan negara secara paripurna. Pihak yang di dalam, bekerja
keras dan cerdas memberikan pengabdian dan karya terbaik dalam
berbagai kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang
beriorientasi kerakyatan. Yang di luar, memberikan pengawasan dan
kritik terhadap apa yang dilakukan pemerintah dan mengajukan
alternatif untuk ditawarkan secara terbuka. Pengaruh atas kekuasaan
untuk perubahan menjadi kunci. Sehingga wacana pergantian
pemimpin di tengah jalan pun jadi tidak relevan.
Gerakan CSO (Civil Society Organization atau Organisasi
Masyarakat Sipil) atau NGO (Non-Goverment Organization atau
Lembaga Swadaya Masyarakat) selalu relevan sepanjang jalan sejarah
demokrasi. Demokrasi yang bukan hanya memperlancar interaksi
formal dari berbagai kepentingan di dalam masyarakat, melainkan
juga dialog perumusan konsensus dari setiap dinamika yang ada. Tak
ada yang lebih penting antara gerakan CSO/NGO dengan kebijakan
pemerintah. Keduanya berkontribusi positif bagi kemajuan bangsa
dan negara. Perbedaan harus diretas.