Page 338 - Berangkat Dari Agraria
P. 338
BAB IX 315
Pancasila Dalam Konteks Kekinian
9.4. Makna Hari Kemerdekaan 92
Sebentar lagi kita merayakan hari lahir ke-75 tahun Republik
Indonesia dalam suasana prihatin akibat pandemi Covid-19 dengan
berbagai dampaknya. Selama ini, Indonesia tegak berdiri bawah
naungan Pancasila sebagai dasar negara yang berintikan gotong-
royong sebagai jalan hidup (way of life) bangsa. Pancasila mengalami
tantangan serius akibat sektarianisme, fundamentalisme,
etnosentrisme hingga terorisme. Belum lagi, polemik atas Pancasila
dipicu rencana DPR RI untuk menerbitan RUU Haluan Ideologi
Pacasila yang diprotes banyak pihak, kemudian diubah menjadi
RUU Pembinaan Ideologi Pancasila yang juga masih menuai kritik.
Pemerintah mengusulkan RUU Badan Pembinaan Ideologi
Pancasila ke DPR sebagai legislasi yang mengatur kelembagaan di
bawah Presiden yang melaksanakan pembinaan Pancasila, tanpa
mengutak-atik substansi Pancasila. Di sisi lain, rasa kebangsaan
juga tengah diuji akibat ekspansi kapitalisme global lewat praktek
pembangunan yang neoliberalistik yang mengaburkan peran negara.
Arus investasi asing yang menggendong kepentingan ekonomi-
politik para pemilik modal besar mengancam kedaulatan bangsa
dalam penguasaan tanah-airnya.
Indonesia seperti berada di bawah bayang-bayang kepentingan
investor asing karena kontroversi RUU Cipta Kerja. Padahal, Presiden
Jokowi awalnya memaksudkan Omnibus Law untuk membuka
lapangan kerja bagi rakyat Indonesia. Di tengah jalan, maksud
Presiden seperti ditelikung kepentingan lain. Diperlukan kearifan
Presiden guna mengatasi kemelut ini.
Respon gerakan
Merespon kecenderungan di atas, masyarakat mengembangkan
gerakan sosial atau gerakan masyarakat sipil yang menuntut
kehadiran negara dalam menangkal paham-paham yang menggerus
rasa kebangsaan.
92 Pikiran Rakyat, 12 Agustus 2020.