Page 342 - Berangkat Dari Agraria
P. 342
BAB IX 319
Pancasila Dalam Konteks Kekinian
Lalu, peristiwa memilukan bagi keluarga para petinggi tentara
saat itu, bisa kita rasakan dari kesaksian anak-anak mereka saat ini.
Pasukan Cakrabirawa yang masuk paksa ke rumah para petinggi
TNI ini, masih melekat di ingatan putra-putri Jenderal Ahmad
Yani, R Suprapto, MT Haryono, S Parman, DI Panjaitan, dan Sutoyo
Siswomiharjo.
Selain itu, Karel Satsuit Tubun, Katamso Darmokusumo, dan
Sugiono, lalu Ade Irma Suryani juga turut gugur sebagai korban
malam jahanam itu. Jenderal Abdul Haris Nasution beruntung
lolos dari ancaman pasukan berbaret dan bersyal merah itu. Kita
mencatat, Nasution menjadi jenderal yang dipinggirkan Soeharto
dalam politik nasional sampai akhir hayatnya. Ketujuh jenderal AD
yang gugur di malam hingga dini hari 1 Oktober 1965, lalu ditetapkan
melalui Keppres No 111/KOTI/1965 sebagai Pahlawan Revolusi.
Patung ketujuhnya kini berdiri dalam sikap tegap berjejer tak jauh
dari sumur tua di kawasan Lubang Buaya, Jakarta. Tanggal 1 Okober
lalu dikenal sebagai Hari Kesaktian Pancasila.
Tiap menjelang 1 Oktober, alarm keras seperti selalu berbunyi.
Sementara sejarah berkabut seputar peristiwa politik yang besar ini
masih menyimpan banyak tanda tanya. Hal ini jadi pekerjaan rumah
pemerintah. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, khususnya
yang membidangi pendidikan sejarah, perlu menyiapkan bahan
pelajaran sejarah yang lebih utuh mengenai G30S dan/atau Gestok.
Peristiwa yang menandai berakhirnya kekuasaan Soekarno dan awal
berkuasanya Soeharto dalam panggung kekuasaan politik negara RI.
Tiga skenario
Secara khusus, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP)
relevan untuk menyiapkan bahan sosialisasi publik terkait tragedi
berdarah yang bersejarah ini. Merujuk Perpres 7/2018, BPIP bertugas
melaksanakan penyusunan standarisasi pendidikan dan pelatihan,
menyeleng-garakan pendidikan dan pelatihan. Pancasila yang
dinyatakan “sakti” itu harus diaktualisasi.