Page 346 - Berangkat Dari Agraria
P. 346

BAB IX  323
                                                  Pancasila Dalam Konteks Kekinian
                 Pandemi Covid-19  adalah musuh bersama manusia,  sehingga
             harus  dihadapi bersama  pula.  Indonesia  sebagai  negeri Pancasila
             mutlak harus kembali ke  akar ideologinya.  Kata Bung  Karno,
             saripatinya Pancasila itu  gotong-royong. Menghidupkan  dan
             mengkongkritkan  semangat gotong-royong  adalah  keharusan
             sejarah. Bangsa ini tak boleh egois. Usia Pancasila yang 76 tahun,
             sudah cukup umur agar ia makin efektif dalam praktik. Pancasila
             sebagai  bintang  penuntun  sikap dan  tindakan warga  negara.
             Wujud Pancasila banyak ragamnya. Misalnya, saling berbagi untuk
             meringankan  beban sesama, saling  menolong  atas  penderitaan,
             saling menguatkan karena yang lemah, dan sebagainya.

                 Hari lahir Pancasila menjadi  momentum  tepat bagi bangsa
             Indonesia untuk kembali ke jati dirinya. Jangan sia-siakan pandemi
             Covid-19. Bangsa  gotong-royong  ini harus  peduli  satu  sama lain.
             Bangsa ini tak bahagia jika sesamanya menderita. Selamat hari lahir
             Pancasila. *


             9.7.  Mewujudkan Semangat Pancasila 95
                 Pancasila  sejak  dicetuskan Bung Karno  pada 1 Juni  1945,
             kini  tepat berusia 76  tahun. Sebagai ideologi  dan  dasar negara
             Republik  Indonesia,  pemahaman  dan pelaksanaan  Pancasila
             mengalami dinamika. Sila ke-1 “Ketuhanan Yang Maha Esa”, sedang
             diuji  oleh kecenderungan menguatnya  semangat beragama  yang
             sempit dan dangkal.  Makna  toleransi  sesama  umat  seagama  kian
             memprihatinkan. Toleransi antar umat yang berbeda agama dalam
             makna saling menghormati dan menghargai, terasa menjadi barang
             langka.  Intoleransi berkecambah.  Lebih jauh,  sikap intoleran ini
             menyuburkan benih-benih kecongkakan sosial berdasarkan agama.
             Ujung ekstrimnya, lahir terorisme sebagai anak haram dari semangat
             beragama yang salah kaprah.  Intoleransi harus dicegah.  Moderasi
             perlu di kedepankan.

                 Sila ke-2 “Kemanusiaan yang adil dan beradab” juga tengah diuji
             hebat. Apresiasi terhadap sesama manusia, terasa kian mengering.


             95   Pikiran Rakyat, 2 Juni 2021.
   341   342   343   344   345   346   347   348   349   350   351